Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Sidak ke Stasiun Tanah Abang, Ombudsman Minta Ada Dokter yang Berjaga
19 Juni 2018 19:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dua anggota Ombudsman, yaitu Adrianus Meilala dan Ninik Rahayu turut mengecek sejumlah fasilitas pelayanan publik yang ada di Stasiun Tanah Abang. Mulai dari ruang informasi, ruang laktasi bagi ibu menyusui, toilet, hingga ruang untuk kesehatan.
Dari sidak tersebut, Ombudsman menemukan satu catatan yang menjadi perhatian. Yakni, tidak adanya tenaga medis atau dokter di Stasiun Tanah Abang. Hal itu turut disesali, karena saat ini sedang berlangsung arus balik Lebaran.
"Tanah Abang ini kan stasiun reguler, artinya enggak ada jarak jauh tapi flow penumpang minus dan plus termasuk nanti hari kemerdekaan terus natal itu pasti jumlahnya akan lebih besar dari biasa," kata anggota Ombudsman Ninik Rahayu di lokasi, Selasa (19/6).
ADVERTISEMENT
"Nah menurut kami ada baiknya tenaga medis ada dokter yang stand by, karena bagaimana pun ini kan soal antisipasi kalau misalnya ada penumpang yang membutuhkan pertolongan cepat," lanjutnya.
Dari informasi yang diperoleh Ombudsman belum pernah ada dokter yang berjaga di ruang kesehatan Stasiun Tanah Abang. Ninik menjelaskan bahwa keberadaan dokter di Stasiun Tanah Abang menggunakan sistem panggilan atau on call.
"Selama ini, menurut kepala stasiun dan dokter yang berhasil kita hubungi belum pernah ada yang stand by. Selalu on call. Itu sama dengan Stasiun Senen yang kemarin kami sidak," ujarnya.
Oleh karena itu, Ombudsman menyarankan seharusnya ada dokter yang berjaga di Stasiun Tanah Abang. Tujuannya agar bisa memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal bagi para penumpang KRL.
ADVERTISEMENT
"Kami menyarankan pada jumlah-jumlah hari besar ada kebijakan khusus ada dokter stand by," tandas Ninik.