Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Sidak Pabrik, Wawalkot Surabaya Malah Dituduh Penipu dan Dilaporkan ke Polisi
11 April 2025 16:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota (Wawalkot) Surabaya, Armuji, dilaporkan ke Polda Jawa Timur (Jatim) atas dugaan penipuan. Hal ini setelah ia melakukan sidak di sebuah pabrik di wilayah Margomulyo, Surabaya.
ADVERTISEMENT
Armuji menjelaskan peristiwa ini bermula saat ada salah seorang pegawai yang telah resign di sebuah perusahaan di wilayah Margomulyo, Surabaya. Karyawan itu mengaku ijazahnya masih ditahan oleh perusahaan tersebut usai resign.
"Akhirnya lapor ke saya. Aturan UU sudah jelas, perusahaan tidak boleh menahan ijazah, di mana sudah tidak bekerja di tempat itu," kata Armuji saat dikonfirmasi, Jumat (11/4).
Mendapat laporan itu, Armuji melakukan sidak di perusahaan di Margomulyo tersebut pada Rabu (9/4).
Saat tiba di lokasi, perusahaan tersebut dalam keadaan tertutup rapat. Armuji mencoba mengetuk dan memanggil orang yang ada di dalam perusahaan tersebut, namun tidak ada respons sama sekali.
Armuji lalu mencoba menelepon pemilik perusahaan tersebut dengan loudspeaker agar bermaksud beberapa pihak mendengar jawabannya. Armuji juga merekam telepon tersebut dan diunggah di akun sosial medianya.
ADVERTISEMENT
"Saya datang baik-baik, saya tok-tok, saya telepon, mereka tidak mau bukakan pintu. Anak buah saya, saya suruh telepon dan di speaker agar tahu," katanya.
Saat di percakapan telepon itu, Armuji malah dituduh sebagai penipu oleh pemilik perusahaan tersebut.
"Dia menuduh saya seorang penipu. Dengan begitu saya ngomong, saya itu datang dengan baik-baik, tolong dibukakan pintunya, kita bicara di dalam. Dia tidak mau, ngomel dan macam-macam. Ya sudah," ungkapnya.
"Saya ngomong, kenapa setiap orang sidak ke tempat mereka selalu tidak dibukakan. Saya kan ngomong, kemungkinan, mungkin di dalamnya ada narkobanya atau bagaimana. Saya bilangnya kemungkinan," lanjutnya.
Armuji lantas menjawab akan memviralkan di sosial media tuduhan tersebut kepada pemilik perusahaan.
"Akhirnya viral, yang melihat di TikTok sudah 13,5 juta, bahkan akun mereka diserang netizen, baik TikTok maupun Instagram," terangnya.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya pada Kamis (10/4), pihak pemilik perusahaan ternyata melaporkan Armuji ke Polda Jatim atas dugaan penipuan.
"Mereka melaporkan saya ke Polda. Ya nggak papa, itu haknya semua orang bisa melapor. Makanya kita tunggu kelanjutannya seperti apa," ucapnya.
Dengan adanya laporan itu, Armuji berencana bakal melaporkan balik pemilik perusahaan itu ke polisi. Namun, belum diketahui pasti kapan laporan tersebut akan dilayangkan.
"Nggak masalah, saya nyantai saja. Artinya, justru berkata-kata tidak senonoh dan menuduh saya penipu itu nanti yang kita jadikan laporan balik. Oh iya (lapor balik). Anak-anak sudah siap dan jengkel dengan ulahnya oknum pengusaha seperti ini," tegasnya.
"Belum, saya ini masih di Jakarta. Nanti kalau saya sudah ke Surabaya sama teman-teman akan laporkan. Insya Allah minggu depan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Armuji juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengecek izin dari perusahaan tersebut.
"Saya suruh cek izin-izinnya, upah kerja dan semuanya. Karena Disnaker Provinsi ke sana pun tidak pernah dibukakan (pintu)," ungkapnya.
Armuji menyebut bahwa rupanya banyak pekerja di perusahaan tersebut yang ijazahnya ditahan.
"Iya, ditahan semua, saya lihat komen-komennya, pekerja sana. Ternyata begitu saya melihat komentar banyak tidak hanya Surabaya, tapi seluruh Indonesia. Mungkin dianggap orang sepele, tapi bagi mereka yang ingin cari kerja lain dengan bekal ijazah kan dibutuhkan. Akhirnya viral. Padahal UU sudah jelas," ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, membenarkan bahwa pihaknya mendapat laporan tersebut. Laporan itu dilayangkan oleh pemilik perusahaan itu.
ADVERTISEMENT
"Benar ada laporan. Masih di dalami oleh direktorat siber Polda Jatim," kata Dirmanto.
(Pelapor) dari pihak ibu-ibu yang rumah atau gudangnya didatangi yang bersangkutan," tambahnya.
Terpisah, Dirressiber Polda Jatim, Kombes Pol Raden Bagoes Wibisono Handoyo Koesoemah, menyampaikan bahwa pihaknya masih mempelajari laporan dugaan penipuan itu.
"Laporannya baru kemarin untuk dugaannya masih kita pelajari dulu ya. Baru masuk laporannya," kata Raden.
kumparan berusaha menghubungi pihak yang melaporkan Wakil Wali kota Surabaya tersebut melalui direct massage akun TikTok @janhwa.diana, namun belum memberikan respons.