Sidak Rutan Salemba, Ombudsman Temukan Tahanan yang Tidur di Luar Sel

14 Juni 2018 3:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rutan (rumah tahanan) Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rutan (rumah tahanan) Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selain beberapa tempat pelayanan publik, Ombudsman juga menyidak Rumah Tahanan Klas 1 Salemba, Jakarta Pusat. Mereka dikagetkan dengan kondisi sejumlah tahanan yang tidur di luar sel, atau tepatnya, bisa leluasa tidur di selasar ruang tahanan.
ADVERTISEMENT
“Tidur di selasar itu harus ada implikasi, pengamanan lanjutan. Apabila ada kejadian, mereka tidak sebebas itu. Harus dilihat kualitas pintu yang memisahkan mereka dengan dunia luar,” ujar Komisioner Ombudsman Adrianus Meliala di lokasi, Rabu (13/6).
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Merespons itu, kepala pengamanan rutan, Tanto, berkilah bahwa hal tersebut terjadi lantaran kondisi rutan yang melebihi kapasitas. Komisioner Ombudsman lainnya, Ninik Rahayu, segera menghubungi Dirjen Lapas, Sri Puguh Utami.
Dalam percakapan mereka, Sri menjelaskan bahwa tidak ada prosedur tetap yang mengatur penghuni lapas boleh tidur di selasar ruang tahanan. Bahkan dalam sidak tersebut, Kepala Rutan Masjuno tidak berada di tempat.
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
“Ini tidak sesuai Protap, harusnya kan ada di sini dia,” ucapnya kepada Tanto.
ADVERTISEMENT
Tanpa basa-basi, Adrianus langsung menelepon Masjuno. Dalam sambungan telepon, Masjuno beralasan sedang mengantar anaknya pulang.
Adrianus dan Ninik kemudian melanjutkan peninjauan ke ruang klinik rutan, dapur, dan ruang CCTV. Mereka menemukan beberapa masalah.
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Adrianus dan Ninik mengeluhkan paramedis yang tidak bersiaga, bahkan jumlahnya tidak sebanding dengan ribuan tahanan yang mendekam di Rutan Salemba.
“Ada 3.200 orang tapi enggak ada dokter, perawat juga cuma satu,” ujar Ninik.
Sebanyak 4 CCTV pun tidak beroperasi. Tanto menyebut, kerusakan tersebut baru terjadi sore tadi.
Bahkan tak hanya itu, beberapa alat pengamanan yang seharusnya disiagakan di rutan, rupanya masih terbungkus plastik.
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
“Beberapa alat keamanan masih diplastikin, sehingga menunjukkan mereka tidak siaga dengan itu. Kemudian kalau tempat seperti ini, memang kita harus pikirkan kemungkinan terburuk,” timpal Adrianus.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Ombudsman memuji Rutan Salemba yang menampung narapidana dari beragam kasus. Mereka juga mengapresiasi pihak rutan yang tidak memberlakukan sistem berbelit ketika tim datang.
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ombudsman menyidak ke Rutan Salemba. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
Nantinya, dari hasil sidak ini, Ombudsman akan memaparkan temuan mereka ke kementerian terkait untuk dilakukan penyesuaian atau perbaikan.
“Kami apresiasi rutan itu, tahu Ombudsman yang harus bekerja Independen. Mereka bisa izinkan 1 menit kami masuk. Dan untuk menjaga situasi publik, ya, itu ya, harus sidak seperti ini,” pungkas Adrianus.