Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Sidang di MK, BW Sebut Pilgub Sumut Beda & ikonik: Ada Cawe-Cawe, Dinasti, Bobby
13 Januari 2025 9:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Tim Hukum Edy Rahmayadi-Hasan Basri, Bambang Widjojanto, menyebut Pilgub Sumatra Utara unik dan ikonik karena diikuti menantu Jokowi.
ADVERTISEMENT
Hal itu ia sampaikan dalam sidang perkara PHPU di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin (13/1).
“Pilkada Gubernur Sumut unik dan ikonik karena ada salah satu calon gubernurnya adalah anak menantu mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia,” kata Bambang kepada majelis.
Menurutnya posisi Bobby Nasution sangat diunggulkan di Pilkada Sumut ini. Sebab, didukung oleh cawe-cawe pejabat setempat yang melanggar asas keadilan.
Ia pun merincikan dugaan pelanggaran sistematis dalam Pilgub Sumut. Dimulai dari penunjukan Agus Fathoni sebagai Pj Gubernur Sumut oleh Kemendagri yang menunjukkan keberpihakan kepada Bobby.
BW bahkan menyebut Afif ikut memfasilitasi kampanye keliling Sumut dengan kedok agenda safari dakwah dan doa keselamatan PON ke XXI Aceh-Sumut 2024.
“Pejabat gubernur baru itu bernama Agus Fathoni ikhlas menjadi PR, pihak terkait yaitu Bobby Afif Nasution keliling hampir seluruh kabupaten-kota di Sumut dengan cara yang menurut kami mohon maaf menggunakan kata-kata yang tegas, manipulatif,” kata BW.
ADVERTISEMENT
“Itu adalah bentuk kampanye terselubung yang dilakukan agar Bobby dinaikkan elektabilitasnya melalui dana APBD semua dilakukan begitu seronok,” lanjutnya.
Ia juga menyinggung keterlibatan aparat hukum untuk menggerakkan massa agar memilih pasangan Bobby-Surya saat Pilkada kemarin.
“Hanya di Pilgub Sumut, Pj Bupati didampingi Kanit Tipikor Polres Tapsel mengarahkan atau menginstruksikan seluruh kepala sekolah untuk memilih dan memenangkan pihak terkait,” kata BW.
“Hanya di Pilgub Sumut Sekda Provinsi Sumsel sengaja membuat kegiatan turnamen sepak bola yang dikhususkan didedikasikan untuk Bobby,” lanjutnya.
Dengan daftar pelanggaran itu, BW kembali menyinggung bahwa hanya Pilkada Sumut yang memiliki calon kepala daerah yang melakukan pelanggaran dengan sistematis.
“Memang majelis pilkada Pilgub sumut memang beda, unik, ikonik: ada cawe-cawe ada dinasti, ada calon bernama Bobby, serta pelanggaran asas dan prinsip keadilan,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT