Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Sidang Duterte di ICC Digelar Hari Ini, Hadapi Dakwaan Kejahatan Kemanusiaan
14 Maret 2025 11:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sidang perdana mantan presiden Filipina Rodrigo Duterte di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) akan digelar hari ini, Jumat (14/3). Duterte akan menghadapi dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan atas kebijakan perang narkoba yang mematikan.
ADVERTISEMENT
"Majelis menganggap pantas untuk sidang perdana Duterte digelar pada Jumat 14 Februari 2025 pukul 14.00," kata ICC dalam sebuah pernyataan, Kamis (13/3) malam, dikutip dari AFP.
Duterte akan berdiri di hadapan hakim di mana dia akan mendengar pidana yang dituduhkan kepadanya, serta hak-haknya sebagai terdakwa.
Duterte diduga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan atas kebijakannya memerangi pengguna dan bandar narkoba. Kelompok HAM menyebut puluhan ribu orang tewas akibat kebijakan mematikan itu.
Saat mendarat di Den Haag, Duterte lewat video yang diposting di Facebook menyatakan bertanggung jawab atas segala tindakannya.
"Saya telah mengatakan kepada polisi, militer, bahwa itu adalah pekerjaan saya dan saya bertanggung jawab," kata Duterte.
Penangkapan Duterte di Manila terjadi di tengah keretakan hubungan keluarganya dengan keluarga Marcos, yang sebelumnya berkoalisi untuk memerintah Filipina.
ADVERTISEMENT
Hubungan Presiden Ferdinand Marcos dan Wakil Presiden sekaligus putri Duterte, Sara Duterte, renggang. Bahkan, Sara Duterte kini menghadapi sidang pemakzulan atas tuduhan percobaan pembunuhan Bongbong Marcos.
Saat ini, Sara Duterte berada di Belanda untuk mendukung ayahnya. Ia menyebut penahanan ayahnya sebagai opresi dan persekusi.
Di sisi lain, penahanan Duterte memberikan harapan bagi keluarga korban bahwa Duterte pada akhirnya akan diadili atas kejahatan yang dituduhkan kepadanya.
"Klien saya sangat berterima kasih kepada Tuhan karena doa-doa mereka terjawab," kata Gilbert Andres, pengacara yang mewakili para korban kebijakan perang narkoba.
"Penahanan Rodrigo Duterte merupakan sinyal yang baik untuk keadilan pidana internasional. Itu artinya tidak ada seorang pun yang kebal hukum," lanjutnya.