Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sidang MK: Psikolog Nilai Prabowo Telah 'Dijinakkan', Efek Gabung Jokowi?
2 April 2024 13:17 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ahli psikologi dari Ganjar-Mahfud, Risa Permanadeli, mengungkapkan Prabowo Subianto telah 'dijinakkan' oleh Jokowi. Hal ini disampaikan Risa saat memberikan keterangan dalam sidang lanjutan gugatan hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Selasa (2/4).
ADVERTISEMENT
Sidang hari ini adalah mendengar keterangan dari ahli Ganjar-Mahfud.
Sosiolog Direktur Pusat Kajian Representasi Sosial ini sempat mengulas sifat Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019. Menurutnya, Prabowo kala itu terlihat sangat ambisius dan menggebu-gebu.
"Prabowo punya sejarah 2 kali jadi capres, sekali cawapres. 2 kali Pilpres, Prabowo menunjukkan naluri berkuasa agresif," kata Risa.
Akan tetapi setelah Pilpres 2019, Prabowo memutuskan rekonsiliasi dan bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Prabowo lantas menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
Risa menilai, Prabowo sejak bergabung dengan Jokowi seperti 'dijinakkan'. Sifat agresif Prabowo pada 2014 dan 2019 dinilai mendadak hilang.
"Naluri itu tiba-tiba hilang, Beliau kalah 2019 dan masuk jadi pemerintahan Jokowi. Selama 5 tahun dijinakkan dan apa yang kita lihat Prabowo hilang agresivitas kekuasaan," ucap Risa.
ADVERTISEMENT
"Tiba-tiba berasosiasi dengan Jokowi, blusukan jadi kalem," tambah dia.
Bahkan, di akhir masa jabatan Jokowi, Risa menyinggung Prabowo yang memutuskan kembali maju di Pilpres 2024. Namun, Prabowo kali ini maju dengan tampilan baru yang lebih tenang dibanding 2014 dan 2024.
"Jadi kita lihat proses perubahan, penijakan. Beliau menang dalam keadaan seperti ini cukup joget, dan berkata Mas Anies, Mas Anies," kata Risa.
Live Update