Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.0
Sidang Penembakan Bos Rental: Ajat Akui Pernah Gelapkan Mobil Rental Lain
28 Februari 2025 3:56 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ajat Supriatna telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penggelapan mobil Honda Brio milik bos rental yang tewas ditembak oknum TNI, Ilyas Abdul Rahman. Aksi licik Ajat ternyata bukanlah yang pertama kali.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap dalam sidang lanjutan kasus penembakan bos rental di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Kamis (27/2). Ajat menjadi saksi untuk tiga terdakwa oknum TNI, Kelasi Kepala Bambang Apri Atmojo, Sertu Akbar Adli, dan Sertu Rafsin Hermawan.
Mulanya, Ajat mengakui memang sudah berniat untuk menggelapkan mobil yang disewanya tersebut. Hal tersebut, menurut dia, selalu dilakukan bersama rekannya, Iim Hilmi.
"Pertama kali sama Iim kerja sama penggelapan mobil, itu mobil apa?" tanya hakim.
"Innova Reborn," jawab Ajat.
"Tahun berapa? Kejadiannya, bukan mobilnya. Masih 2024?" cecar hakim.
"2024," timpal Ajat.
"Bulan apa?" tanya hakim lagi.
"Bulan Juli kalau nggak salah," ucap Ajat.
"Tapi di rental yang lain?" tanya hakim.
"Rental yang lain," balas Ajat.
ADVERTISEMENT
"Daerah mana rentalnya?" tanya hakim.
"Dari teman di Pondok Aren," ujar Ajat.
Aksi penggelapan ini, menurut Ajat, baru terbongkar setelah kasus penembakan bos rental Ilyas itu. Bahkan kini sudah dalam tahan pelengkapan berkas perkara.
"Berapa dapet waktu Reborn?" tanya hakim.
"Waktu Reborn dapet Rp 10 (juta)," ungkap Ajat.
Hakim juga menggali lagi adanya aksi licik Ajat. Kali ini, Ajat juga diduga sempat menggelapkan sebuah mobil Toyota Calya.
"Bukannya ada ini Calya?" tanya hakim.
"Oh Calya itu sudah beres, Yang Mulia. Itu sudah pulang dengan yang punya, sudah beres," jelas Ajat.
"Calya bulan apa?" cecar hakim.
"Bulan Agustus kalau gak salah," ucap Ajat.
"2000?" tanya hakim.
"2024," ungkap Ajat.
Aksi licik itu juga dilakukan Ajat bersama Iim. Mobil Calya tersebut digelapkannya dari salah satu rental di daerah Cikupa, Tangerang.
ADVERTISEMENT
"Dapet berapa saksi?" tanya hakim.
"Dapet Rp 5 juta," ungkap Ajat.
"Tadi maksudnya apa udah beres?" cecar hakim.
"Karena mobil Calya sudah dikembalikan lagi," timpal Ajat.
"Artinya kan tetap penggelapan ya?" tanya hakim lagi.
"Tetap penggelapan," kata Ajat mengakui.
Sekilas Kasus
Peristiwa bermula ketika mobil rental merek milik Ilyas disewa oleh Ajat selama tiga hari. Lalu, Ilyas menerima notifikasi bahwa GPS yang dipasang pada mobil telah dicabut sehingga menimbulkan kecurigaan mobil akan digelapkan.
Ilyas dan dua anaknya kemudian melakukan penelusuran dan menuju ke Pandeglang, Banten, usai mendapat titik keberadaan mobilnya. Saat mendapati mobilnya dan dihampiri, ternyata mobil Honda Brio itu bukan lagi dikemudikan oleh Ajat dan sudah berpindah tangan.
Namun demikian, ketika hendak disergap, salah seorang pelaku ada yang membawa senjata api sehingga Ilyas mengurungkan niat untuk mengambil mobilnya dan hanya membuntuti para pelaku.
ADVERTISEMENT
Ilyas dan kedua anaknya berusaha mengejar para pelaku sambil meminta bantuan ke kepolisian untuk memberi pendampingan. Namun, polisi malah merasa keberatan. Ilyas pun menghubungi Asosiasi Rental Mobil Indonesia (ARMI) untuk meminta pendampingan dan bantuan mengamankan unit mobil yang dibawa kabur pelaku.
Mereka kembali membuntuti para pelaku hingga terjadi kejar-kejaran dan masuk ke Rest Area KM 45 Jalan Tol Tangerang-Merak. Mereka melakukan penyergapan di sana tapi berujung keributan dan penembakan. Ilyas tewas dalam insiden itu.