Sidang Pleno Pembahasan Tatib Muktamar PBNU Sempat Tegang, Diakhiri Salawat

22 Desember 2021 18:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sidang pleno pembahasan Tatib Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan Bandar Lampung sempat diwarnai ketegangan, Rabu (22/12). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sidang pleno pembahasan Tatib Muktamar NU ke-34 di UIN Raden Intan Bandar Lampung sempat diwarnai ketegangan, Rabu (22/12). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah resmi dibuka oleh Presiden Jokowi pagi tadi. Selanjutnya, agenda Muktamar adalah sidang pleno pembahasan dan penetapan Tata Tertib (Tatib) Muktamar.
ADVERTISEMENT
Tatib bakal mengatur mekanisme pemilihan Ketum PBNU. Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua M Nuh dan Sekretaris Asrorun Ni’am Sholeh.
Saat membahas pasal per pasal, ketegangan antarpeserta dan pimpinan sidang terjadi. Perdebatan bermula saat M Nuh menanyakan persetujuan untuk Pasal 3 tentang kuorum di Tata Tertib.
Bunyinya:
Muktamar dianggap sah penyelenggaraannya, jika dihadiri sedikitnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah pengurus wilayah, pengurus cabang, pengurus cabang Istimewa NU yang sah.
Pengurus wilayah, pengurus cabang dan pengurus cabang istimewa yang sah ditetapkan dalam surat keputusan pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Adalah muktamirin (peserta muktamar) dari Gorontalo yang mempertanyakan pasal tersebut. Saat hendak menyatakan pendapat, ada mikrofon disediakan di sela-sela kursi peserta muktamar. Perwakilan Gorontalo ini kemudian bicara dengan nada tinggi.
ADVERTISEMENT
Ia menilai pasal tersebut harus dibahas serius. Sebab, bagaimana menetapkan mana pengurus yang sah dan tidak masih belum jelas.
“Bagaimana menentukan yang sah dan tidak, ada di Gorontalo sudah musyawarah cabang tapi tidak dapat SK, bacakan saja semua yang hadir,” kata Muktamirin asal Gorontalo ini dengan nada tinggi di UIN Raden Intan, Lampung, Rabu (22/12).
Di saat yang bersamaan, peserta yang lain berteriak: 'Cukup-cukup.' Namun, nada bicara perwakilan asal Gorontalo semakin tinggi.
Walhasil, riuh di ruang Serba Guna UIN Raden Intan Bandar Lampung ini semakin kencang. Ramai muktamirin memenuhi area depan gedung, sementara peserta lainnya membacakan salawat. Beberapa anggota Banser langsung mendatangi lokasi.
“Lanjut saja salawatnya, ayo tenangkan hati kita,” ujar pimpinan sidang M Nuh.
ADVERTISEMENT
Namun, ketegangan tak berlangsung lama, seusai salawat seluruh muktamirin kembali ke kursinya masing-masing dan kembali mengikuti sidang. Hingga saat ini sidang Pleno pembahasan Tatib Muktamar masih berlangsung.