Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Sido Muncul Bersama IDI Gelar Seminar Transformasi Jamu di RSU Bunda Margonda
10 Februari 2025 12:28 WIB
·
waktu baca 6 menit![Sido Muncul bersama IDI menggelar seminar kesehatan “Peran Dokter pada Transformasi Jamu dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” di RSU Bunda Margonda, Depok, Sabtu (8/2). Foto: kumparan/Kartika Pamujiningtyas](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkq4zsqb4r71a57bqg80wme7.jpg)
Dulu, jamu kerap dipandang sebagai obat tradisional yang dipandang sebelah mata karena dianggap tidak terjamin khasiatnya. Namun beberapa tahun ke belakang, jamu dan obat dari tanaman herbal mulai kembali dilirik masyarakat untuk mendukung kesehatan hingga menyembuhkan beragam penyakit.
Pamor jamu mulai meningkat saat pandemi COVID-19 melanda dunia. Istilah “empon-empon” mulai dikenal dan menjadi andalan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan. Empon-empon sendiri berasal dari tanaman rimpang seperti jahe, kunyit, temulawak, kencur, dan lain sebagainya.
Kepercayaan masyarakat terhadap jamu pun diperkuat dengan semakin banyaknya riset dan inovasi yang diakui dalam dunia medis. Penelitian berjudul “Phytochemicals of Herbs and Spices: Health versus Toxicological Effects”, yang dilakukan oleh Fakultas Teknik Kimia dan Metalurgi, Universitas Teknik Istanbul (2018), mengungkapkan bahwa kandungan fitokimia pada tanaman herbal berfungsi sebagai agen antimikroba, antibakteri, dan antikanker yang dapat membantu menurunkan risiko kanker, penyakit kardiovaskular, dan inflamasi.
Meski begitu, masih banyak tantangan yang harus ditemui oleh produsen jamu dan obat bahan alami, termasuk PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul). Ditambah, masih banyak juga tenaga medis masih meragukan kualitas herbal karena edukasi yang belum merata.
Inilah yang menjadi latar belakang Sido Muncul menggandeng Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk memperluas edukasi seputar obat bahan alam, terutama di kalangan tenaga medis. Kali ini, Sido Muncul bersama IDI menggelar seminar kesehatan “Peran Dokter pada Transformasi Jamu dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” di RSU Bunda Margonda, Depok, Sabtu (8/2).
Seminar ini dihadiri Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Dr. (H.C.), Irwan Hidayat; Ketua IDI Depok dr. Arif Budiman Sp.M; Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Depok dr. Yuliandi, M.Kes; Ketua Umum PB IDI diwakili oleh Sekjen PB IDI dr. Ulul Albab Sp.OG; President Director PT Bundamedik Tbk Dr. Agus Heru Darjono; Chief Digital & Technology PT Bundamedik Tbk, Bayu Janitra; Hospital Director RSU Bunda Margonda Depok dr. Myrna Octaviany, MARS; serta para peserta dari kalangan dokter.
Selain itu, seminar kesehatan ini juga menghadirkan lima narasumber. Sesi pertama dibawakan oleh Irwan Hidayat; dr. Yuliandi; dan Mia Permawati, S.Farm, Apt.M.Farm dari Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengawasan Obat dan Makanan (PPSDM POM). Sesi kedua dilanjutkan oleh Dokter Penyakit Dalam RSU Bunda Margonda, dr. Resna Murti Wibowo, Sp.PD, FINASIM, Mkes, CH, CHT; dan Dokter Spesialis Saraf, dr. Hardhi Pranata,Sp.N,MARS.
“Ini sudah sembilan kali kami bekerja sama dengan rumah sakit, tujuannya supaya kekayaan alam kita ini bisa dimanfaatkan dan mendukung upaya kesehatan masyarakat. Uji ilmiah obat bahan alam seperti kunyit, temulawak, dan lainnya ini juga sudah banyak, sehingga harusnya bisa dimanfaatkan,” jelas Irwan.
Pada sesi pertama seminar, Irwan Hidayat berbagi cerita mengenai caranya mengembangkan Sido Muncul dengan menerapkan prinsip yang farmasi dan kedokteran.
“Dunia kedokteran menjadi inspirasi saya. Saat membaca sumpah dokter Hipokrates, saya tiru akan mengelola Sido Muncul dengan hati, akal, ilmu, dan regulasi yang terakhir,” ungkap Irwan.
Menurutnya, dokter dan farmasi punya peran penting untuk memperkenalkan manfaatnya ke masyarakat luas, sehingga industri obat herbal di Indonesia akan semakin maju. Oleh karena itu, demi memastikan kualitas produk selalu terjaga sekaligus memberikan kepercayaan kepada tenaga kesehatan, Sido Muncul berkomitmen menerapkan uji ilmiah pada setiap produknya.
“Kalau kita mau obat herbal diberdayakan, kita harus berbagi tugas. Dokter yang sudah mengenal ilmu kesehatan dan pengobatan itu harus bekerja sama dengan produsen jamu dan obat bahan alam untuk melakukan standardisasi produk,” kata Irwan.
“Kami melakukan standardisasi, uji toksisitas, dan kami akan mendaftarkan paten produksi Sido Muncul. Harapannya, perusahaan lain akan melakukan hal yang sama. Setelah itu kami akan menginformasikan kepada rumah sakit, sehingga dokter tahu bahwa uji ilmiahnya sudah ada,” sambungnya.
Komitmen Sido Muncul ini pun diapresiasi oleh President Director PT Bundamedik Tbk, Dr. Agus Heru Darjono, dan Ketua IDI Depok, dr. Arif Budiman Sp.M. Pengembangan obat bahan alam ini dipandang dapat mewujudkan kesehatan yang holistik atau menyeluruh, sebab dokter akan memiliki lebih banyak alternatif untuk mempercepat penyembuhan pasien-pasiennya.
“Di ilmu kedokteran pun, kami diajarkan tentang zat-zat yang ada di dalam tanaman herbal. Jadi tentunya transformasi ini perlu kita dukung. Dunia kedokteran menjadi jembatan untuk pengobatan yang holistik yang mencakup obat modern maupun herbal. Kami sebagai teknisi yang terjun ke lapangan, kita dapat memberikan alternatif pengobatan untuk pasien,” kata Agus di kesempatan yang sama.
“Jamu adalah salah satu budaya kita yang memiliki potensi sebagai alternatif pengobatan yang aman dan efektif. Oleh sebab itu, dokter memiliki peran penting dalam memberikan informasi yang benar dan tepat untuk penggunaan kepada masyarakat. Dokter berperan sebagai jembatan antara pengetahuan medis modern dan kearifan lokal,” ujar Arif saat membuka sesi seminar.
Apresiasi juga datang dari para peserta seminar. Spesialis anestesiologi, dr. Amelia Martira, Sp.An, SH, mengungkapkan rasa antusiasnya setelah mengikuti sesi presentasi dari Irwan Hidayat.
“Walaupun sehari-hari saya berkecimpung di dunia anestesi atau pembiusan, tapi saya sangat tertarik dengan seminar ini. Adanya pengobatan alternatif dari obat bahan alam ini bisa memperluas sarana kami untuk memberikan pengobatan yang holistik untuk pasien. Ke depannya, harapan saya semakin banyak research dan development terkait jamu sehingga bisa menghasilkan obat-obat untuk penyembuhan pasien,” ujar Amelia.
Peresmian Gerai Sehat Sido Muncul Kesembilan di RSU Bunda Margonda
Pada kesempatan yang sama, Sido Muncul juga meresmikan Gerai Sehat Sido Muncul di RSU Bunda Margonda Depok. Kehadiran Gerai Sehat Sido Muncul ini merupakan inovasi untuk memperkenalkan obat herbal kepada masyarakat yang lebih luas.
Irwan mengatakan, Gerai Sehat Sido Muncul di RSU Bunda Margonda, Depok, merupakan bentuk kerja sama kesembilan antara pihaknya dengan rumah sakit.
“RSU Bunda Margonda Depok adalah RS kesembilan. Kerja sama sebelumnya telah dilakukan bersama RS Panti Wilasa Semarang, RSUD Bung Karno Solo, RS Banyumanik Semarang, RSUD Bali Mandara, RS Ari Canti Ubud Gianyar Bali, RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS Ukrida Jakarta, serta RS Unggul Karsa Medika Bandung.
Tambah Irwan, Gerai Sehat Sido Muncul juga hadir sebagai terobosan untuk mendukung pasien mendapatkan kesembuhan.
"Ini sebagai terobosan untuk masuk ke rumah sakit secara formal. Kami masuk supaya pasien bisa menentukan alternatif pengobatannya sendiri," jelasnya.
“Produk-produk yang hadir di gerai tersebut sudah melewati dan berbagai tahapan penelitian, serta kualitas produksinya terus dijaga sesuai dengan standar yang berlaku sehingga bisa masuk ke rumah sakit,” pungkas Irwan.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio