Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sihir Harry Potter dan Nasib Suram Burung Hantu
28 Agustus 2017 11:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Setiap orang mungkin pernah menonton atau membaca cerita fiksi. Hampir di semua cerita fiksi terdapat hewan yang tampil mengisi cerita. Baik sebagai karakter pendukung manusia yang menjadi tokoh utama atau pun sebagai tokoh utamanya itu sendiri yang biasanya terdapat dalam fabel.
ADVERTISEMENT
Disadari atau tidak, penampilan hewan-hewan dalam cerita fiksi itu memberi efek pada sebagian orang di dunia nyata. Misalnya, yang paling tampak adalah keinginan untuk memelihara hewan seperti yang ada dalam cerita fiksi tersebut.
Sayangnya, keinginan untuk memelihara hewan itu kerap tidak benar-benar timbul karena ingin menjadikannya sebagai anggota baru 'keluarga'. Melainkan sebatas penasaran yang timbul karena cerita fiksi. Tidak sedikit dari hewan-hewan itu berakhir menyedihkan karena tidak dirawat dengan baik atau ditelantarkan. Salah satu contohnya adalah burung hantu melalui cerita Harry Potter.
JK Rowling, penulis kisah Harry Potter, Jumat (25/8), meminta para penggemar cerita Harry Potter untuk tidak memelihara burung hantu. Ia mengatakan telah mendengar cerita tidak menyenangkan tentang burung hantu yang dipelihara.
ADVERTISEMENT
“Saya baru saja membaca cerita yang sangat mengganggu tentang memelihara burung hantu. Seperti membuat Horcrux, ini hanya ada di cerita fiksi. Tolong, jangan,” ujar Rowling di akun Twitter miliknya.
Kecemasan itu sebenarnya bukan hanya milik Rowling. Banyak orang di berbagai negara merasakan kecemasan yang sama sejak cerita Harry Potter beredar, baik melalui buku maupun film.
Cerita Harry Potter memang tidak dapat dilepaskan dengan burung hantu. Burung hantu itu ditampilkan sebagai pembawa pesan. Bukan saja Harry Potter sebagai tokoh utama yang memiliki burung hantu yang bernama Hedwig. Teman Harry, Ron Wisley, memiliki burung hantu kecil bernama Pigwidgeon.
Percy, kakak laki-laki Ron Weasley, memiliki seekor burung hantu bernama Hermes. Musuh Harry, Draco Malfoy, memiliki Bubo bubo yakni jenis burung hantu elang Eurasia yang sangat besar.
ADVERTISEMENT
Satu tahun setelah sekuel terakhir film Harry Potter dirilis pada 2011, yakni Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2, di Inggris--tempat kelahiran karya penulis 52 tahun itu--banyak tempat perlindungan hewan ‘kebanjiran’ burung hantu. Sebuah media asal Amerika Serikat, Huffington Post, melaporkan ratusan burung hantu yang semula hewan peliharaan itu ditelantarkan para pemiliknya sejak tahun sebelumnya.
Tim penyelamat yang menangani ‘bencana’ bagi burung-burung hantu itu percaya bahwa hal itu terkait dengan akhir dari rangkaian cerita Harry Potter.
Penggemar cerita fiksi itu terpesona dengan burung hantu milik Harry Potter yang bernama Hedwig. Permintaan masyarakat akan burung hantu terus meningkat selama buku dan film tentang petualangan penyihir itu dirilis. Namun, ketika semua bagian cerita itu habis, maka habis pulalah euforia untuk memiliki burung hantu.
ADVERTISEMENT
Banyak pemilik yang melepas burung hantu peliharaan mereka ke alam liar, sementara burung hantu tersebut belum siap untuk beradaptasi hidup di alam bebas.
“Sebelum film-film itu dirilis, saya memiliki enam burung hantu, sekarang jumlahnya 100. Semuanya tergantung pada cerita Harry Potter,” ujar Pam Toothill, seorang pekerja penyelamat burung hantu di tempat perlindungan Owlcenter di Corwen, North Wales, Inggris.
“Orang-orang melihat burung hantu milik Harry di bioskop dan berpikir betapa lucu dan menyenangkan penampilan mereka. Sekarang mereka bosan dengan semua pekerjaan untuk merawat seekor burung,” tambahnya.
Padahal untuk merawat burung hantu yang baik, menurut Toothill, diperlukan sebuah kandang besar berukuran setidaknya 20 kaki, dan biayanya mencapai lebih dari 1.000 dolar AS. Para pemilik kebanyakan tidak siap memelihara hewan nokturnal itu.
ADVERTISEMENT
JK Rowling pun saat itu pernah menyerukan agar para penggemar ceritanya itu tidak menjadikan burung hantu sebagai hewan peliharaan. Ia justru mendorong mereka untuk memberikan pertolongan untuk burung hantu yang membutuhkan kehidupan yang lebih baik.
“Jika ada orang yang dipengaruhi oleh buku saya untuk berpikir seekor burung hantu akan bahagia di dalam sangkar kecil dan disimpan di rumah, saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengatakan sekuat tenaga, ‘Anda salah’,” pesan Rowling.