Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Siklon Jelawat Mendekat ke Indonesia Timur, Apa Dampaknya?
26 Maret 2018 10:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah siklon tropis bernama Jelawat terdeteksi di wilayah timur Indonesia. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) saat ini posisi siklon ini masih berada sekitar 990 kilometer di utara Kabupaten Biak.
ADVERTISEMENT
Menurut rilis yang diterima kumparan (kumparan.com ) dari BMKG, Senin (26/3), hingga pukul 07.00 WIB, siklon Jelawat bergerak menjauhi Indonesia dengan kecepatan 19 kilometer/jam. Meski menjauh, yang jadi pertanyaan, bagaimana dampak siklon Jelawat terhadap cuaca di Indonesia?
"Siklon tropis Jelawat ini diprediksi akan berdampak pada turunnya hujan dengan intensitas ringan di wilayah Maluku Utara dan Papua Barat bagian Utara," kata Humas BMKG Hary T Djatmiko.
Selain itu, siklon ini akan menyebabkan gelombang setinggi 1.25-2.5 meter di perairan Kepulauan Sangihe Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Laut Halmahera. Selain di dua wilayah tersebut, gelombang tinggi juga akan terjadi di Laut Seram, Perairan Sarmi dan Teluk Cendrawasih.
"Diperkirakan siklon tersebut juga akan mengakibatkan tinggi gelombang antara 2.5-4.0 meter di beberapa wilayah, diantaranya Kepulauan Talaud, Kepulauan Halmahera Perairan Utara Papua Barat dan Utara Kabupaten Biak," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Dalam 24 jam ke depan, siklon ini akan menjauhi wilayah Indonesia. Diperkirakan pada tanggal 27 Maret besok, siklon ini akan berada sejauh 1,270 kilometer dari Kabupaten Biak.