Siklon Seroja yang Picu Banjir Bandang NTT Tak Lazim, BMKG Evaluasi

6 April 2021 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siklon Tropis Seroja yang memicu musibah banjir dan longsor di NTT. Foto: BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Siklon Tropis Seroja yang memicu musibah banjir dan longsor di NTT. Foto: BMKG
ADVERTISEMENT
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkap fakta bahwa di Indonesia sejak tahun 2008 ada 10 siklon tropikal. Termasuk Siklon Seroja yang memicu banjir bandang di NTT.
ADVERTISEMENT
Siklon tropis Seroja ini merupakan siklon ke-10 yang terdeteksi oleh Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG. Siklon ini merupakan yang paling kuat dibandingkan yang sebelumnya.
"Jadi sekitar 2-4 tahun sekali. Tapi sejak 2017 itu setiap tahun selalu terjadi. Bahkan dalam setahun bisa 2 kali dan Seroja baru pertama kali ini benar-benar cukup dahsyat karena masuk sampai ke daratan. Ini yang tidak lazim," kata Dwikorita dalam jumpa pers virtual, Selasa (6/4).
Dengan adanya ini, BMKG pun langsung melakukan evaluasi. Sebab, ini terjadi sebagai salah satu dampak dari naiknya suhu muka air laut di wilayah perairan tersebut yang tercatat 30 derajat Celsius, padahal rata-rata 26 derajat Celsius.
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto: Alfons Rianghepat/HO/ANTARA
"Ada korelasi dengan peningkatan suhu muka air laut yang dipengaruhi global warming. Jadi itulah yang perlu disadari bersama bahwa global warming harus dimitigasi," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau tidak ini bisa jadi hal yang terjadi tiap tahun," imbuhnya.
BMKG menyebut Siklon Seroja masih ada di NTT hingga 7 April. Dampak angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi harus diantisipasi.
"Prakiraan cuaca 7 hari ke depan, setelah tanggal 7 April yaitu 8-9 sudah semakin membaik, Tapi sebelum tanggal 7 hujan lebat disertai kilat dan angin kencang. Namun setelah itu insyaallah cuaca sudah semakin membaik. Tapi gelombang di lautan berpotensi tetap tinggi," tutup Dwikorita.
Siklon Tropis Seroja yang memicu musibah banjir dan longsor di NTT. Foto: BMKG