Silaturahmi Jokowi dan 5 Ketum Parpol Berujung Wacana Koalisi Besar

5 April 2023 7:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 1 Februari 2023.  Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan di Jakarta, Indonesia, 1 Februari 2023. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jelang Pilpres 2024, muncul isu bergabungnya Koalisi Indonesia Bersatu (PAN, Golkar, dan PPP) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB). Bahkan, ada anggapan bahwa Presiden Jokowi yang menginisiasi koalisi besar ini, apalagi setelah Jokowi bertemu dengan kelima partai itu dalam Silaturahmi Ramadhan yang digelar PAN.
ADVERTISEMENT
Waketum Golkar, Ahmad Doli, Kurnia, menyebut Jokowi mendukung penuh agar koalisi ini bisa melenggang di Pilpres 2024. Meski belum ada kepastian apakah kelima partai ini akan mengajak PDIP sebagai partai pemenang pemilu sebelumnya atau tidak.
"Ya ini idenya kan dari kelima parpol ini yang kemudian disambut baik oleh Pak Jokowi," kata Doli di Gedung DPR, Selasa (4/3).
"Saya kira, sesuatu yang baik pasti semua orang mendukungnya," sambungnya.
Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan keterangan pers usai Rapat Paripurna DPR, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Meski belum tentu diajak, namun Ketua DPP PDIP Puan Maharani mendukung wacana koalisi besar itu. Menurut Puan, wacana ini baik untuk mewujudkan cita-cita Indonesia, apalagi rencana ini sudah disambut baik oleh Jokowi.
"Saya nonton di TV, Pak Jokowi menyatakan bahwa silakan para ketum Parpol yang menjalankan hal tersebut. Presiden akan menjadi pendengar. Itu yang saya nonton di TV pernyataan dari presiden. Jadi, yang terbaik untuk bangsa dan negara yang terbaik untuk rakyat, tentu PDIP pasti akan mendukung hal tersebut," kata Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (4/4).
ADVERTISEMENT
"Koalisi itu sebenernya bisa dilakukan jika visi dan misi atau cita-cita dari semuanya itu bersepakat untuk sama-sama bisa melakukannya. Jadi ya, setuju kalau memang itu dilakukan dengan cita-cita dan visi-misi yang sama untuk Indonesia," imbuh dia.
Presiden Jokowi dan ketum parpol koalisi pemerintah bertemu 1 jam secara tertutup di DPP PAN, Minggu (2/4). Foto: Dok. PAN
Wacana pembentukan koalisi ini diamini oleh juru bicara PPP, Usman Tokan. Menurutnya, pembahasan itu terjadi saat pertemuan Silaturahmi Ramadhan di kantor DPP PAN, Minggu (2/4) kemarin.
"Jadi lebih banyak membicarakan bagaimana kalau misalnya koalisi lebih besar, akan lebih bagus untuk membangun negeri ini," kata Doni saat dihubungi, Senin (3/4).
Doni menuturkan, iklim demokrasi harus dibangun dengan tidak ada konflik yang berkepanjangan. Ia juga berharap pertemuan dengan koalisi yang ada sekarang bisa dipertahankan, dan koalisi di luar KIB bisa ikut bergabung, termasuk PDIP.
ADVERTISEMENT
"Itu juga dibahas karena PDIP bagian dari koalisi (Jokowi-Ma'ruf) kan. Jadi berharap PDIP bergabung dengan koalisi besar itu," lanjutnya.
Infografik Wacana Koalisi Besar. Foto: kumparan
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid belum sepenuhnya sepakat dengan wacana koalisi besar yang disinggung Golkar, Gerindra, hingga PAN. Jazilul menilai koalisi besar baru sekadar wacana.
"Koalisi besar ini baru wacana awal, masih perlu waktu untuk merumuskan langkah selanjutnya. Membuat format koalisi besar tidaklah sepele," kata Jazilul saat dihubungi, Senin (3/4).
Jazilul juga mengaku tak tahu siapa saja yang sebetulnya menginginkan koalisi pendukung pemerintah saat ini untuk kembali bergabung di Pilpres 2024.
Ia menegaskan untuk saat ini, pihaknya masih berjuang mengusung Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju sebagai capres.
Ketua DPP NasDem Gus Choi. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choiri alias Gus Choi buka suara soal Wacana Koalisi Indonesia Bersatu (Golkar, PAN, dan PPP) bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Gerindra dan PKB). Wacana ini bergulir setelah ketum partai di koalisi itu bertemu Presiden Jokowi dalam Silaturahmi Ramadhan di DPP PAN, Minggu (2/4).
ADVERTISEMENT
"Mereka mau melebur atau pecah hak mereka. Soal restu yang paling penting restu rakyat dan ridho Allah," kata Gus Choi, Senin (3/4).
Gus Choi mengaku, Koalisi Perubahan (NasDem, PKS, Partai Demokrat) tidak khawatir dengan wacana adanya koalisi besar. Dia menyebut partai koalisi untuk mengusung Anies Baswedan sudah cukup.
"Enggak ada secuil kekhawatiran. Apa yang dikhawatirkan? partai koalisi pengusung udah cukup. Figur capres yang kami usung mumpuni. Bermutu tinggi; bibit, bobot, bebet lengkap, nasionalis-agamis. Dukungan rakyat riil tinggal diperluas dan strategi mantap," tandas dia.