Singa Tanpa Cakar Siap Bermain dengan Anak-anak di Gaza

14 Februari 2019 16:18 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumklah anak melihat singa di Kebun Binatang  Rafah di Jalur Gaza, Palestina. Foto: AFP/SAID KHATIB
zoom-in-whitePerbesar
Sejumklah anak melihat singa di Kebun Binatang Rafah di Jalur Gaza, Palestina. Foto: AFP/SAID KHATIB
ADVERTISEMENT
Sebuah kebun binatang di Jalur Gaza punya atraksi baru nan menantang bagi anak-anak, yaitu bermain dengan singa. Tapi jangan khawatir, singa ini telah dipotong kukunya.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Rabu (13/2), singa betina bernama Falestine itu telah dipotong cakar-cakarnya oleh pemilik kebun binatang di Rafah itu.
"Saya ingin mengurangi sifat agresif dari singa agar bisa bermain dengan pengunjung," kata Mohammed Jumaa, 53, pemilik kebun binatang.
Dokter hewan Palestina Fayyaz al-Haddad, memegang kaki singa yang akan di potong kukunya di Kebun Binatang Rafah di Jalur Gaza, Palestina. Foto: AFP/SAID KHATIB
Fayez al-Haddad adalah dokter hewan yang memotong kuku Falestina dua pekan lalu. Pekan ini, dia ingin melihat tabiat singa itu setelah tidak punya cakar.
"Cakarnya dipotong agar tidak cepat tumbuh dan pengunjung serta anak-anak bisa bermain dengan dia," kata Haddad.
Ketika dikeluarkan dari kandangnya, Falestine terlihat jinak bermain dengan penjaganya. Sementara anak-anak melihat dari balik pagar. Sesekali, menurut pantauan AFP, Falestina terlihat menggaruk pohon namun dia tidak lagi bercakar.
Sejumklah anak melihat singa di Kebun Binatang Rafah di Jalur Gaza, Palestina. Foto: AFP/SAID KHATIB
Anas Abdel Raheem, 12, mengatakan tidak takut berada dekat kucing besar itu. Falestine memang tidak bercakar tapi giginya masih tajam. Sejauh ini, tidak ada insiden yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Saya senang karena bisa bermain dengan singa dan tidak digigit. Teman saya melihat foto-foto yang saya posting di Facebook dan WhatsApp," kata Raheem.
Lembaga khusus pelindung singa dan harimau, Paw Project, mengecam tindakan kebun binatang Gaza ini. Menurut mereka, tindakan tersebut tidak manusiawi dan bisa membuat singa menderita.
Namun menurut Haddad, singa tidak kesakitan dalam proses tersebut.
Dua orang pekerja mengangkat singa di Kebun Binatang Rafah di Jalur Gaza, Palestina. Foto: AFP/SAID KHATIB
"Kami ingin memberikan senyuman dan kebahagiaan bagi anak-anak, sambil berusaha meningkatkan jumlah pengunjung kebun binatang yang menderita karena pengeluaran membengkak," kata Haddad.
"Singa betina itu juga tidak kehilangan sifat alamiah mereka," kata dia lagi.
Akibat blokade Israel, hewan-hewan di kebun binatang Gaza menderita karena pakan dan obat-obatan sulit masuk. Bulan lalu, beberapa anak singa mati karena kedinginan di kebun binatang Gaza.
ADVERTISEMENT