Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Singapura Gelar Pemilu 3 Mei, Kandidat Pakai Cara Tak Biasa Gaet Pemilih
30 April 2025 15:44 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Singapura akan menggelar pemilu pada 3 Mei mendatang. Menjelang pemilu, para kandidat mulai 'unjuk gigi'. Bahkan, cara mereka menggaet pemilih dapat dibilang tidak biasa.
ADVERTISEMENT
Menjelang pemilu 3 Mei, para kandidat mencoba menggaet pemilih dengan memamerkan bakat musik, atau bahkan kekurangan bakat mereka, lewat video pendek di media sosial.
Dikutip dari Reuters, Rabu (30/4), mereka yang memamerkan bakat musik cukup beragam. Seperti kandidat dari oposisi, Harpreet Singh, yang memainkan saksofon untuk surat kabar lokal The Strait Times. Kandidat lain bahkan memamerkan bakat beatbox, menyanyikan lagu dalam dialek, atau membawakan lagu terkenal APT milik Rose Blackpink dan Bruno Mars dengan canggung.
Satu kandidat legislatif dari People's Power Party, Samuel Lee, bahkan jadi meme karena lagu ciptaannya sendiri yang dinyanyikan dengan buruk. Lagu itu bercerita tentang melihat ke kanan dan kiri untuk menemukan jalur karier.
Beberapa video diambil baru-baru ini saat para kandidat memperkenalkan diri ke media atau berpidato dalam kampanye. Tapi, muncul juga video lama Perdana Menteri Lawrence Wong yang bermain gitar di atas panggung dengan band lokal, atau pemimpin oposisi Pritam Singh bernyanyi di perayaan Tahun Baru Imlek partainya.
ADVERTISEMENT
"Mereka ingin terlihat relevan, tapi tidak akan berhasil," kata ilmuwan politik Walid Jumblatt Abdullah dari Nanyang Technological University.
"Video Tiktok konyol itu, video musik itu bukanlah cara terbaik untuk terlihat relevan. Berbicara saja seperti manusia normal, itu akan membuat mereka terlihat lebih relevan," lanjutnya.
Dia mengatakan, para pemilih lebih cerdas dan akan lebih memperhatikan kredibilitas partai atau kandidat dan apa yang mereka katakan tentang hal-hal yang penting bagi pemilih.
Pemilu akan digelar di tengah prospek ekonomi yang kurang baik karena tarif dagang AS -- pemerintah memperingatkan kemungkinan resesi. Masalah ekonomi masing penting bagi 2,76 juta pemilih.
Ini adalah ujian pemilu pertama untuk Wong yang menjadi perdana menteri menggantikan Lee Hsien Loong tahun lalu sebagai pemimpin People's Action Party. Partai itu telah memimpin Singapura yang berpenduduk 6 juta orang sejak merdeka pada 1965.
ADVERTISEMENT
Menurut jajak pendapat bulan April yang dilakukan Blackbox Research terhadap 1.506 orang, warga Singapura memberi pemerintah nilai terendah dalam hal penanganan biaya hidup (52%), pajak penjualan (55%), ketimpangan (57%), harga mobil (58%), dan keterjangkauan perumahan (59%).
People's Action Party hampir pasti akan memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu ini. Kandidat diajukan di semua 33 konstitusi untuk 97 kursi di parlemen.
Akan tetapi pada pemilu pemilu sebelumnya PAP mengalami kenyataan getir. Suara rakyat turun ke 61% pada 2020 dari 70% pada 2015.