Singapura Luncurkan Robot Patroli untuk Awasi Perilaku Warga

6 Oktober 2021 15:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robot otonom Xavier berpatroli di mal lingkungan untuk mendeteksi perilaku sosial warga dalam langkah-langkah keamanan COVID-19 di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Robot otonom Xavier berpatroli di mal lingkungan untuk mendeteksi perilaku sosial warga dalam langkah-langkah keamanan COVID-19 di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERS
ADVERTISEMENT
Singapura melakukan uji coba robot patroli. Robot itu bertugas untuk mengawasi dan memperingatkan perilaku warga.
ADVERTISEMENT
Perangkat pengawasan terbaru di Singapura ini dilengkapi tujuh kamera. Robot itu dapat mengeluarkan peringatan jika menemukan warga yang berperilaku buruk.
Beberapa tindakan yang bakal dapat teguran dari robot ini adalah merokok di sembarang tempat, memarkir sepeda tidak benar, hingga melanggar aturan jaga jarak selama pandemi COVID-19.
Robot otonom Xavier berpatroli di mal lingkungan untuk mendeteksi perilaku sosial warga dalam langkah-langkah keamanan COVID-19 di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERS
Selama uji coba, robot yang diberi nama Xavier telah mengelilingi beberapa wilayah, termasuk permukiman penduduk dan mal.
Xavier bahkan memberikan peringatan kepada sekumpulan lansia yang berkerumun menyaksikan pertandingan catur.
"Tolong jaga jarak satu, tolong setiap kerumunan hanya lima orang," kata robot tersebut seperti dikutip dari Reuters.
Robot otonom Xavier berpatroli di mal lingkungan untuk mendeteksi perilaku sosial warga dalam langkah-langkah keamanan COVID-19 di Singapura. Foto: Edgar Su/REUTERS
"Ini mengingatkan saya dengan Robocop. Ini juga membawa pikiran saya ke dunia robot distopia, saya sedikit ragu dengan konsep macam ini," kata Theo.
ADVERTISEMENT
Pengacara khusus privasi di Singapura, Indulekshmi Rajeswari, menyayangkan peluncuran robot Xavier. Dia menyebut, privasi warga semakin terbatas karena kehadiran robot tersebut.
"Tidak ada batasan hukum soal apa yang tak bisa dilakukan Pemerintah Singapura di ranah privasi," ucap Rajeswari.
Pemerintah Singapura sendiri mengatakan, warga tidak perlu cemas dengan kehadiran Xavier. Sebab, robot ini tidak digunakan untuk melacak atau memberi sanksi warga.
Robot ini diluncurkan karena masalah minimnya tenaga kerja di Singapura akibat populasi warga semakin tua dan semakin sedikit tenaga kerja asing.
"Ini diluncurkan karena tenaga kerja kita semakin sedikit," ucap pengembang robot Xavier dari Pemerintah Singapura, Ong Ka Hing.