Singapura Masukkan Sinovac ke Program Vaksin Nasional, Direkomendasikan 3 Dosis

23 Oktober 2021 20:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pria bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pria bekerja di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Sinovac Biotech. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Singapura segera memasukkan vaksin COVID-19 pabrikan China Sinovac dalam program vaksinasi nasional. Vaksin bernama CoronaVac ini akan digunakan untuk warga Singapura yang tidak dapat atau enggan disuntik vaksin mRNA, seperti Pfizer dan Moderna.
ADVERTISEMENT
Keputusan ini disampaikan Gugus Tugas Multi-Kementerian Singapura yang menangani pandemi COVID-19, Sabtu (23/10), mengikuti keputusan Health Sciences Authority's (HSA).
Kemenkes Singapura mengatakan, warga yang memilih vaksin Sinovac bisa dinyatakan selesai divaksin secara penuh jika sudah mendapat 3 dosis. Dosis kedua diberikan 28 hari setelah dosis pertama, sedangkan dosis ketiga harus disuntikkan 90 hari setelah dosis kedua atau 4 bulan setelah dosis pertama.
Ini berarti, warga harus disuntik tiga kali untuk mendapat status vaksinasi secara resmi dari pemerintah. Warga pun diminta mendaftar dosis ketiga paling lambat 31 Desember.
Ilustrasi dosis vaksin Sinovac. Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
Di bawah program vaksinasi nasional, vaksin Sinovac akan diberikan secara gratis, dan akan berada di bawah program bantuan keuangan vaksin.
Menkes Singapura Ong Ye Kung menyebut pusat vaksinasi di Raffles City Convention Center adalah pihak yang akan mengelola vaksin Sinovac.
ADVERTISEMENT
Berikut pedoman terbaru dari Kemenkes Singapura terkait pemberian vaksinasi Sinovac:
Seorang petugas bersiap memberikan vaksin corona kepada tenaga kesehatan di National Center for Infectious Diseases (NCID) di Singapura, Rabu (30/12). Foto: Ministry of Communications and Information/via Reuters
Ong mengatakan, dari populasi Singapura yang memenuhi syarat, 94 persen telah disuntik, mengambil, dan memesan vaksin.
ADVERTISEMENT
Sisanya, 6 persen adalah 70.000 warga lansia di atas 60 tahun yang menolak divaksin dan tidak dapat menerima vaksin mRNA karena alasan medis.
"Mereka berisiko tinggi jatuh sakit parah jika terinfeksi COVID-19," kata Ong dikutip dari The Straits Time.
“Beberapa dari individu yang tidak divaksinasi ini tidak dapat mengambil vaksin mRNA karena alasan medis. Yang lain mungkin hanya lebih memilih vaksin non-mRNA. Jadi kami akan membuat vaksin Sinovac lebih mudah diakses oleh mereka, untuk mendorong mereka mendapatkan vaksinasi," tambahnya.
Seorang petugas kesehatan menerima vaksin corona di National Center for Infectious Diseases (NCID) di Singapura, Rabu (30/12). Foto: Ministry of Communications and Information/via Reuters
Kemenkes juga mengatakan vaksin Sinovac belum disetujui untuk penggunaan umum bagi individu berusia 12 hingga 17 tahun.
Namun, bagi mereka yang berada dalam kelompok usia ini yang secara medis tidak memenuhi syarat untuk dua dosis penuh vaksin mRNA, pemerintah akan menawarkan seri primer tiga dosis dengan Sinovac di bawah program kesehatan masyarakat khusus.
ADVERTISEMENT
Mereka akan diawasi secara ketat oleh tenaga medis terlatih di bawah program kesehatan ini, sebab penggunaan Sinovac pada orang di bawah usia18 tahun tidak termasuk dalam izin sementara PSAR HSA.