Singapura Naikkan Level Bahaya Virus Corona, Kini Setara SARS

7 Februari 2020 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan menggunakan masker berdatangan di Bandara Pearson, Torontom Ontario, Kanada. Foto: REUTERS / Carlos Osorio
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan menggunakan masker berdatangan di Bandara Pearson, Torontom Ontario, Kanada. Foto: REUTERS / Carlos Osorio
ADVERTISEMENT
Singapura kembali melaporkan ada tiga penambahan kasus virus corona, sehingga total ada 33 orang terinfeksi. Tiga kasus terbaru terjadi pada orang yang terinfeksi virus corona meski tak pernah berpergian ke China daratan.
ADVERTISEMENT
Menyikapi kondisi ini, Kementerian Kesehatan Singapura pada Jumat (7/2) menaikkan status bahaya penyakit menjadi level oranye dari sebelumnya kuning. Level oranye satu tingkat lebih rendah dari level merah, tingkat tertinggi kewaspadaan bahaya virus.
Warga memakai masker yang dibagaikan terkait wabah virus corona di Singapura. Foto: REUTERS / Feline Lim
Dikutip Reuters, status oranye menandakan bahwa virus yang berasal dari Kota Wuhan, China, ini makin parah dan mudah ditularkan antarmanusia. Status ini setara dengan wabah SARS pada 2003 silam yang menewaskan lebih dari 30 orang di Singapura.
"Karena sekarang ada beberapa kasus lokal tanpa kaitan dengan kasus-kasus sebelumnya atau riwayat perjalanan ke China, kami telah meningkatkan penilaian risiko kami," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam sebuah pernyataan resmi.
com-Ilustrasi Singapura Foto: Shutterstock
Pemerintah Singapura juga mengimbau penundaan hingga pembatalan acara berskala besar yang dapat memicu penyebaran virus corona semakin meluas. Dalam waktu dekat akan diadakan Singapore Airshow pada minggu depan, namun pemerintah memastikan acara itu akan tetap berlangsung, namun membatasi kunjungan publik.
ADVERTISEMENT
Tiga kasus terbaru virus corona terjadi pada seorang pria Singapura berusia 53 tahun yang tak pernah mengunjungi China daratan. Namun ia pergi ke Malaysia pada Januari.
Kemudian, kasus seorang guru di Victoria Junior College terinfeksi virus corona. Perempuan berusia 42 tahun itu dipastikan belum berinteraksi dengan murid-muridnya setelah mengalami gejala.
Kasus ketiga terjadi pada seorang perempuan Singapura yang juga tak pernah berpergian ke China daratan, namun pergi ke Malaysia pada 22-29 Januari.
Para pelancong mengenakan masker pelindung di terminal keberangkatan Bandara Internasional Changi di Singapura Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN
Meluasnya penyebaran virus corona di Singapura juga terjadi karena adanya konferensi yang diadakan di Hotel Grand Hyatt pada 20-22 Januari. Konferensi ini tengah diinvestigasi WHO karena diikuti beberapa peserta yang mengidap virus corona, diduga tertular peserta dari Wuhan, China.
ADVERTISEMENT
Mereka yang positif virus corona, berasal dari Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan. Pemerintah Singapura tidak mengungkapkan siapa penyelenggara konferensi tersebut. Pihak Hotel Grand Hyatt mengaku telah melakukan pembersihan.