Singapura Pertimbangkan Suntik Vaksin COVID-19 untuk Balita

26 Juli 2022 13:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemberian vaksin COVID-19 untuk anak di bawah lima tahun di Skippack Pharmacy di Schwenksville, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa, (21/6/2022). Foto: Hannah Beier/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemberian vaksin COVID-19 untuk anak di bawah lima tahun di Skippack Pharmacy di Schwenksville, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa, (21/6/2022). Foto: Hannah Beier/Reuters
ADVERTISEMENT
Singapura tengah mempertimbangkan vaksinasi COVID-19 bagi anak-anak berusia enam bulan hingga empat tahun, menjelang kuartal keempat tahun ini pada Selasa (26/7/2022).
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang sedang melakukan persiapan untuk meluncurkan program vaksinasi tersebut. Namun, Singapura tidak memberikan jadwal pasti.
Kementerian Kesehatan Singapura sempat menyinggung kabar itu pada Juni. Pihaknya mengaku telah mulai mempelajari keamanan dan keefektifan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna untuk anak balita.
Kemenkes Singapura kemudian kembali menegaskan upaya itu menyusul kematian dua anak di bawah 12 tahun akibat infeksi corona selama dua bulan terakhir.
Pasien pertama merupakan anak berusia satu setengah tahun. Pasien lainnya adalah seorang anak berusia empat tahun yang meninggal karena pneumonia akibat COVID-19.
"Anak-anak umumnya lebih tahan terhadap infeksi COVID-19 daripada orang dewasa dan orang tua. Padahal, infeksi COVID-19 dapat menyebabkan penyakit parah pada anak-anak," kata Kemenkes Singapura, dikutip dari Bloomberg, Selasa (26/7/2022).
Ilustrasi vaksin corona Pfizer-BioNTech. Foto: AMIR COHEN/REUTERS
Sekitar 3,9 persen dari 1,7 juta kasus infeksi lokal sejak awal pandemi adalah anak balita. Kini, Singapura juga tengah mengarungi gelombang infeksi yang didorong oleh sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5. Rata-rata infeksi sepekan menyentuh 9.121 kasus pada 18 Juli.
ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, sempat memberikan peringatan pada 5 Juli. Dia mengatakan, gelombang infeksi sedang mendekati puncaknya, bila tidak sudah mencapai puncaknya.
Kendati demikian, gelombang itu diprediksi tak akan separah gelombang Omicron pada awal tahun ini.
Sebab, sekitar 93 persen dari keseluruhan populasi negara itu telah menerima vaksin kedua. Lebih dari tiga dari empat penduduk juga telah mendapatkan vaksin booster.
Vaksin corona Pfizer tiba di Singapura, Senin (21/12). Foto: The Straits Times/Kua Chee Siong via REUTERS
Sebagaimana Singapura, Hong Kong juga tengah mempertimbangkan vaksinasi bagi populasi anak-anak. Pihaknya berupaya memberikan vaksin corona untuk anak di bawah tiga tahun.
Amerika Serikat (AS) telah menempuh langkah itu sejak Juni silam. Washington mulai memberikan vaksin Moderna dan Pfizer untuk anak-anak berusia enam bulan hingga empat tahun.
"Amerika Serikat sekarang adalah negara pertama di dunia yang menawarkan Vaksin COVID-19 yang aman dan efektif untuk anak-anak berusia enam bulan," ujar Presiden AS, Joe Biden, dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
Menyusul keputusan itu, Israel turut menyetujui vaksinasi Pfizer dan Moderna bagi kategori umur itu pula pada 7 Juni. Kanada lalu mengizinkan vaksinasi Moderna bagi anak-anak berusia enam bulan hingga lima tahun pada 15 Juli.
Negara-negara lain juga telah menawarkan vaksin COVID-19 untuk balita. Wilayah tersebut meliputi Argentina, Bahrain, Chili, China, Kuba, dan Venezuela. Tetapi, mereka tidak memberikan vaksin mRNA.