Singapura Ungkap Alasan Tolak UAS: Sebarkan Ceramah Ekstrem

17 Mei 2022 21:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
121
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan tausyiah pada Doa dan Tasyakuran Pilkada Damai di Masjid Assaadah Polda Sumsel, Palembang, Jumat (3/8/2018). Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
zoom-in-whitePerbesar
Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan tausyiah pada Doa dan Tasyakuran Pilkada Damai di Masjid Assaadah Polda Sumsel, Palembang, Jumat (3/8/2018). Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
ADVERTISEMENT
Pemerintah Singapura buka suara mengenai alasan penolakan masuk Ustaz Abdul Somad (UAS). Mereka menyatakan, pelarangan tersebut terkait ceramah UAS yang dipandang ekstrem oleh Singapura.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan Pemerintah Singapura di situs Kementerian Dalam Negeri. Kementerian itu menyebut, beberapa ceramah UAS menyebarkan ajaran ekstrem dan perpecahan.
"Somad diketahui menyebarkan ceramah ekstrem dan segregasi yang tidak dapat diterima oleh masyarakat multi-ras dan multi-agama di Singapura," ujar keterangan Kemendagri Singapura yang dikirimkan Dubes Singapura Anil Kumar Nayar lewat pesan kepada kumparan.
"Contohnya, Somad ceramah mengenai bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Palestina-Israel dan dapat dianggap syahid. Dia juga berkomentar yang merendahkan agama lain, seperti Salib Kristen dianggap sebagai tempat tinggal jin kafir. Somad juga secara terbuka menyebut non-Muslim kafir," sambung dia.
Kemendagri Singapura menegaskan, setiap pengunjung tidak otomatis atau berhak bisa masuk ke negaranya.
"Setiap kasus dinilai berdasarkan cirinya sendiri. Sementara Somad mencoba masuk Singapura dengan berpura-pura kunjungan sosial, Pemerintah Singapura memiliki pandangan serius terhadap setiap orang yang menganjurkan kekerasan atau mendukung ekstremisme dan segregasi. Somad dan rombongan perjalanannya ditolak masuk Singapura," sambung mereka.
ADVERTISEMENT
UAS berencana masuk Singapura pada Senin (16/5) lalu. Ia datang melalui feri dari pelabuhan di Batam. Dalam pernyataannya, UAS menegaskan perjalanan ke Singapura dalam rangka liburan bukan pengajian atau tablig.
UAS pun sempat menanyakan alasan kenapa ditolak masuk Singapura.