Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Danau Lido, salah satu ikon Kabupaten Bogor yang berlokasi di Jalan Raya Bogor-Sukabumi, bukan cuma objek wisata. Lebih dari itu, danau buatan yang sudah ada di Kecamatan Cigombong sejak masa pendudukan Belanda tersebut merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Jernih air, rindang pohon, dan sejuk udara di danau seluas 35 hektare dengan kedalaman 20 meter itu bak magnet yang tak pernah gagal menggaet wisatawan lokal juga mancanegara.
Hingga tahun 1990-an, Danau Lido masih digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai sumber air minum saking jernihnya. Aktivitas ramai dilakukan di danau itu, termasuk sekadar memancing untuk mengisi waktu luang.
Itu dulu. Kini, setelah seabad lebih, daya guna Danau Lido menyusut tergilas roda zaman.
Sobarna, pengusaha sewa perahu rakit di Danau Lido, mengatakan fungsi air danau berubah sejak keramba-keramba ikan didirikan di sekitar danau.
Danau yang semula bisa digunakan sebagai sumber air bersih bagi warga --untuk memasak dan minum, sekarang tak bisa lagi digunakan karena sudah tercampur dengan pakan ikan berserta kotorannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Sobarna, pembangunan resor di sekitar danau makin menyusutkan daya guna air Danau Lido.
Meski tak berubah drastis dalam sekejap, air danau yang semula bersih, jernih, dan segar, perlahan tercemar. Warga tak bisa lagi mengambil air di danau untuk minum, bahkan tidak untuk berenang, karena taruhannya badan akan gatal-gatal.
Danau Lido kini bak berada dalam sejarah terburuknya. Jernih air danau tinggal cerita. Danau itu berubah warna dari hijau jernih menjadi cokelat keruh, dan kini cokelat pekat.
Bukan keramba ikan atau resor yang membuat warna air danau menjadi cokelat, melainkan lumpur yang mengalir dan mengotori Danau Lido.
Berdasarkan penelusuran kumparan, warna cokelat pada air danau bersumber dari lumpur proyek penggalian tanah untuk pembangunan Jalan Tol Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi) sepanjang hampir 54 kilometer yang melintas di dekat danau.
ADVERTISEMENT
Jalan tol tersebut akan menghubungkan Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi --sebuah megaproyek untuk memudahkan akses perjalanan dan mempercepat mobilitas warga, serta menghidupkan potensi ekonomi di Bogor dan Sukabumi.
Jalan Tol Bocimi merupakan proyek MNC Group milik Hary Tanoesoedibjo, dengan PT Trans Jabar --yang saham mayoritasnya dipegang PT Waskita Karya, BUMN yang bergerak di bidang konstruksi-- sebagai pelaksana.
Meski Tol Bocimi mulai dibangun sejak 2015, pengerjaannya di sekitar kawasan Lido baru mulai digarap sekitar sebulan lalu.
Jika anda kebetulan melintas dari Bogor menuju Sukabumi, akan terlihat alat-alat berat dioperasikan untuk menggali tanah di pinggir Jalan Raya Sukabumi-Bogor.
Sobarna mengatakan, baru sekitar tiga minggu ini warna air di Danau Lido berubah jadi cokelat pekat. Kepada kumparan, beliau menunjukkan titik di mana sumber lumpur dari proyek penggalian tanah mengalir ke Danau Lido.
ADVERTISEMENT
“Kalau warna air berubah jadi cokelat begini baru sekitar tiga mingguan lebihlah, soalnya pembangunan proyek dari jalan tol kan sedang menggali tanah. Jadi lumpurnya dialirkan ke sini (danau),” ujar Sobarna di Danau Lido, Kamis (20/4).
Kami melihat proyek pembangunan jalan tol lebih dekat, dan betul ucapan Sobarna bahwa saat ini pengerjaan sedang memasuki fase penggalian tanah. Masalahnya, tanah galian yang terkena air kemudian menggenang dan membentuk kubangan lumpur.
Kubangan lumpur itu mustahil dihindari karena cuaca di sekitar Danau Lido, bahkan seluruh Bogor, belakangan tak menentu. Jika hujan mengguyur, intensitasnya bisa langsung tinggi sehingga genangan air lumpur melimpah dan tumpah, lalu mengalir ke sungai dekat lokasi proyek, dan akhirnya bermuara ke Danau Lido.
ADVERTISEMENT
Proyek tol dan kubangan lumpur berjarak tak sampai satu kilometer dari sumber danau.
Selain danau, air sungai yang dilintasi lumpur galian proyek otomatis berubah warna menjadi cokelat. Persoalannya lagi, lumpur cokelat pekat itu telah tercemar oleh bahan bakar seperti solar yang berasal dari alat-alat berat proyek.
Alhasil, lumpur tercemar itu membuat sumber daya alam di sekitar danau jadi tak bisa lagi digunakan. Termasuk sawah-sawah yang akhirnya tak bisa digarap oleh petani.
Petak sawah yang bersebelahan dengan Danau Lido misalnya, terbelah oleh deras arus lumpur yang mengalir menuju danau.
Perubahan air Danau Lido akibat pencemaran lumpur mendatangnya efek domino. Keindahan alam sirna, ekosistem rusah, dan berujung lenyapnya penghasilan warga yang selama ini menggantungkan hidup pada danau tersebut.
ADVERTISEMENT
Senin (24/4), kumparan menghubungi kantor pusat MNC Land selaku pemilik lahan Kawasan Wisata Lido, untuk bertanya tentang pencemaran di Danau Lido itu. Corporate Secretary MNC Land yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, informasi terkait Lido akan dijawab langsung oleh jajaran direksi.
Namun hingga berita ini dinaikkan, sang Corporate Secretary mengatakan direksi MNC Land sedang berada di Amerika Serikat dan belum dapat ditanyai.
Kotor lumpur ikut menodai kenangan yang tersemat pada Danau Lido. Ramadhita, Ketua Karang Taruna Cigombong, menceritakan betapa berartinya danau yang mengisi masa kecil anak-anak Cigombong itu.
“Kami sering berenang sini waktu kecil. Dulu bening sekali airnya. Tidak semua orang bisa memiliki danau seindah ini,” ujar Rama, membuka lembaran ingatannya.
ADVERTISEMENT
Meski warga setempat tak nyaman dengan kotornya Danau Lido, toh areal tersebut bukan milik mereka. Lido telah lama menjadi milik privat atau swasta --dulu dimiliki Bakrieland, sekarang MNC Group.
“Ini tanah mereka, kami mau apa lagi. Yang penting kami bisa cari makan,” ujar Sobarna.
Di tangan MNC Group kini, kawasan Lido segera berubah menjadi MNC Lido City --destinasi live, work, and play seluas 3.000 hektare dengan standar gaya hidup premium yang menawarkan pemandangan alam spektakuler.
MNC Lido City akan dapat dengan mudah dijangkau dari Jakarta via Tol Bocimi. Di dalamnya, anda nanti akan menemukan resor theme park terintegrasi yang dilengkapi fasilitas hotel tematik, restoran, dan hunian.
ADVERTISEMENT
Ada pula resor bintang enam dari komunitas Trump yang bekerja sama dengan Trump Hotel Collection. Resor ini menawarkan nuansa kemewahan premium dengan desain terbaik dunia, nuansa modern, dan pelayanan berkualitas tinggi.
MNC Lido City akan membentang hingga mendekati kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang berjarak 7 kilometer dari Danau Lido.
Meski semula ditargetkan rampung akhir tahun 2017, belum jelas kapan pembangunan fisik MNC Lido City dimulai.
Bisa jadi, nanti, Danau Lido akan makin berubah --dipercantik mencengangkan, atau tinggal kenangan.
Aditia Rizki Nugraha, Ardhana Pragota