Sehari Bersama Susi Pudjiastuti

4 April 2017 9:11 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Susi bermain Paddle Board di Pantai Lubang Buaya. (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkunjung ke Pantai Morella, Ambon, untuk memimpin peledakan 82 kapal pelaku illegal fishing di 12 wilayah se-Indonesia, termasuk Ambon pada Sabtu (1/4) melalui video conference.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari jabatannya sebagai menteri, Susi punya hobi bermain paddle board di laut lepas. Seusai memimpin peledakan, sore harinya Susi bertolak ke Pantai Lubang Buaya yang berada tak jauh dari Morella untuk melakukan hobinya itu. 45 menit beradu bersama gulungan ombak, Susi rupanya belum puas.
Kapal Siwalima membawa Susi ke Pulau Pombo (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Keesokan harinya Susi berlayar ke Pulau Pombo, Desa Kailolo, untuk kembali bermain paddle board dan menikmati panorama laur dari tepi pulau. kumparan (kumparan.com) berkesempatan mengikuti kegiatan Susi sejak Minggu (2/4) pagi hingga siang hari.
Sekitar pukul 06.30 WIT, Susi berangkat dari Hotel Natsepa menuju Pelabuhan Tulehu Kecamatan Salahutu dengan menaiki mobil. Perjalanan menuju pelabuhan tak butuh waktu lama, hanya sekitar lima belas menit saja.
ADVERTISEMENT
Setiba di pelabuhan Susi segera menaiki kapal Siwalima milik pemerintah daerah setempat. Kapal tingkat dua itu memiliki furnitur mewah dengan dominasi warna emas dan merah. Susi berlayar bersama putra bungsunya Alvy Xavier dan cucunya Arman Hilmansyah.
kumparan juga ikut menumpang di lantai dua kapal. Panorama alam di sepanjang pelayaran sangat indah. Perbukitan hijau yang menjulang tampak serasi dengan birunya air laut yang tampak berkilauan diterpa sinar matahari pagi.
Susi menggunakan paddle board (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Setelah berlayar selama 20 menit dan hampir sampai di bibir pulau, Susi yang telah mengenakan pakaian renang turun dari kapal. Ia kembali beraksi di laut lepas sambil membawa papan paddle-nya. Sesaat kemudian Susi berdiri tegak di atas papan. Seraya mendayung, Susi sesekali terlihat menggoyangkan tubuhnya dan berteriak riang.
ADVERTISEMENT
Susi bermain paddle board tanpa mengenakan pelampung. Tak ada pula penjagaan ketat dari petugas keamanan. Hanya ada dua orang Komando Pasukan Katak (Kopaska) saja yang turut menemani.
Arman lalu menyusul. Cucu Susi dari putra pertamanya itu duduk di bagian depan papan paddle yang dinaiki neneknya.
kumparan melanjutkan pelayaran ke Pulau Pombo menaiki perahu kecil dengan waktu tempuh sekitar tujuh menit. Sementara itu Alvy dan sejumlah pejabat daerah serta pegawai KKP yang ikut mendampingi Susi diangkut ke pulau dengan perahu karet milik Badan Nasional Penanggulangan (BNPB).
Setiba di lokasi, kumparan menyaksikan deretan sampah yang hanya berjarak sekitar 3 meter saja dari bibir pantai. Sampah-sampah itu menumpuk di beberapa titik, merusak kecantikan Pulau Pombo. Jenisnya beragam, mayoritas adalah limbah rumah tangga seperti botol-botol plastik hingga tas bekas dan busa styrofoam. Ada juga batang-batang kayu besar yang merusak pemandangan. Sungguh menyebalkan.
ADVERTISEMENT
Sampah di Pulau Pombo (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Susi masih bermain paddle board saat kumparan tiba di pulau. Arman telah berenang ke tepian lebih dulu. Arman lalu duduk di tepi pulau menunggu Susi ditemani Alvy. Pagi itu Alvy tak ikut bermain paddle bersama ibundanya. Ia hanya duduk menikmati deburan ombak dan terpaan sinar matahari.
Sambil menunggu Susi menepi, kumparan berbincang dengan beberapa warga Desa Kailolo yang sedang membakar ikan dan telur Burung Maleo di tengah pulau.
Salah seorang warga bernama Ali bercerita soal asal-usul di balik nama Pulau Pombo.
"Dulu banyak burung Pombo di sini. Spesies burung putih gitu yang hanya ada di Maluku. Tapi sejak orang-orang mulai datang, burung-burungnya terbang," ujar Ali.
ADVERTISEMENT
Menteri Susi paddling di pantai Pulau Pombo (Foto: Pranamya Dewati/kumparan)
Setelah menunggu sekitar satu jam, Susi akhirnya menepi. Ia langsung mengguyur wajahnya dengan air mineral.
"Ikan pari tadi terlihat banyak berlarian," kata Susi seraya menghampiri Arman dan Alvy.
Tak lama setelah itu, Susi lalu memungut limbah kayu dan sabut kelapa yang berserakan di sekitarnya.
"Kita tumpuk yang kayu-kayu dulu nanti kalau sudah tinggi taruh yang sampah plastik lalu baru kita bakar," ujar Susi kepada kumparan.
Beberapa warga Desa Kailolo ikut membantu Susi membakar sampah-sampah plastik itu. Susi juga mengajak anak dan cucunya untuk ikut memungut sampah.
"Alvy, Arman, ayo kita kerja bakti dulu," katanya.
Susi mengumpulkan sampah untuk dibakar (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Setelah sampah habis terbakar, Susi lalu berjalan menuju tenda terpal yang telah dipersiapkan pihak Pemda untuk menggelar makan bersama. Beragam menu olahan ikan telah tersaji di sana, lengkap dengan nasi putih hangat dan es buah.
ADVERTISEMENT
Sebelum menyantap makanan, Susi sempat berbincang dengan Pangdam Pattimura Ambon Mayjen TNI Doni Monardo soal tumpukan sampah yang merusak keasrian Pulau Pombo.
"Saya akan beri 16 keramba apung untuk warga, tapi tolong tukar dengan upaya pembersihan sampah di pulau ini," ujar Susi.
Pihak Kodam Pattimura dan Kepala Desa Kailolo menyambut baik tawaran Susi. Kerja bakti pembersihan sampah akan dilakukan pada Kamis (6/3) dengan melibatkan warga dan personel TNI.
Susi berdialog dengan Mayjen TNI Doni Monardo (Foto: Pranamya Dewati/kumparan)
Pagi berganti siang. Seusai bercengkrama dengan Doni, sekitar pukul 11.30 Susi menyantap makanan bersama Arman dan Alvy serta beberapa warga. Ia duduk di atas karpet terpal, menghadap ke arah laut.
Cuaca yang tadinya cerah tiba-tiba memburuk. Angin kencang bertiup dan hujan pun turun. Beberapa sisi karpet terpal terlepas dari pasaknya, atap tenda pun nyaris roboh tak mampu menahan genangan air hujan.
ADVERTISEMENT
Tak gentar dengan kondisi cuaca tersebut, Susi kembali ke laut untuk bermain paddle board seusai menyantap habis makanannya. Sekitar setengah jam Susi menikmati sensasi mendayung papan paddle di bawah guyuran air hujan.
Susi menggunakan paddle board (Foto: Ridho Robby/kumparan)
Puas bermain paddle board dua kali, Susi dan rombongan lalu berlayar menggunakan perahu menuju Kapal Siwalima untuk kembali ke pelabuhan. Kapal berlayar lancar sepanjang perjalanan pulang ke Pelabuhan Tulehu meski cuaca sedang tak baik.
Setiba di pelabuhan, Susi turun dari kapal sambil melambaikan tangan dan melempar senyum kepada rombongan yang menemaninya.
"Terima kasih ya, terima kasih semuanya," kata Susi seraya berjalan menuju mobilnya.
Baca juga :
ADVERTISEMENT