Siswa Binus Simprug di Depan Komisi III: Saya Dibully, Kemaluan Dipegang

17 September 2024 12:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa SMA Binus School Simprug berinisial RE yang diduga menjadi korban bullying memberikan keterangannya di Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Siswa SMA Binus School Simprug berinisial RE yang diduga menjadi korban bullying memberikan keterangannya di Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR Senayan, Jakarta, Selasa (17/9/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi III DPR menggelar rapat dengan sejumlah pihak terkait dugaan bullying di SMA Binus School. Diduga korban yang melapor ke polisi, RE, juga dihadirkan.
ADVERTISEMENT
RE hadir didampingi dengan kuasa hukumnya, Sunan Kalijaga.
"Selalu dibully di depan umum, di depan siswa laki-laki, di depan siswa perempuan, bahkan di depan guru. Dan karena hanya saya sendirian di sana, sementara mereka 20-30 orang selalu menghampiri saya bersama-sama," kata RE di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).
RE juga mengaku dilecehkan oleh sejumlah siswa.
"Bahkan mereka melakukan pelecehan juga kepada saya di bulan pertama saya sekolah," tutur dia.
Dengan suara bergetar, ia menyebut bahkan ada siswa perempuan yang memegang kemaluannya.
"Sementara saya, saya hanya anak bangsa yang bisa berharap keadilan dan mewakili para korban bully di luar sana. Saya dari awal, kemaluan saya dipegang-pegang di depan perempuan, di depan laki-laki," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kemaluan saya dipegang, pantat saya dipegang, di depan kelas, di muka umum," tutupnya.
Sebelumnya, polisi memeriksa belasan orang saksi dalam perkara dugaan perundungan dan pelecehan seksual yang dialami RE.
Namun, Nurma belum membeberkan lebih jauh soal identitas dari para saksi tersebut.
Dalam perkara ini, polisi sudah melakukan gelar perkara dan meningkatkan statusnya ke tahap penyidikan. Artinya, polisi telah menemukan adanya unsur pidana di dalamnya. Meski begitu, belum ada tersangka yang dijerat.
Binus Bantah Ada Perundungan
Kuasa hukum Binus, Otto Hasibuan, mengatakan peristiwa itu diduga terjadi pada 30-31 Januari 2024. Namun, menurutnya, yang sebenarnya terjadi bukanlah perundungan maupun pelecehan seksual.