Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Siswa SMA di Pesantren Unggul Al Bayan Anyer, Serang, Banten, sujud syukur ketika mendengar keputusan TNI Angkatan Darat (AD) yang mempertahankan Enzo Zenz Allie di Akmil. Enzo merupakan alumnus Pesantren Unggul Al Bayan.
ADVERTISEMENT
"Setelah kami mendapat informasi terkait anak kami, bahwa TNI mempertahankan Enzo melalui tes moderasi bernegara, maka tentunya kami sangat bersyukur," kata Deden, di kantornya, Rabu (14/8).
Sujud syukur yang digelar para siswa berlangsung pada Selasa (13/8) malam setelah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengumumkan mempertahankan Enzo di Akmil. Deden menilai pengumuman itu menjadi penting karena menyangkut nama baik alumnus Pesantren Al Bayan.
"Kami sangat bersyukur pada Allah SWT, insyaallah rasa syukur kami ini akan kita wujudkan dengan sujud syukur bersama-sama keluarga besar di Al Bayan," ujarnya.
TNI Angkatan Darat (AD) telah melakukan pemeriksaan terhadap calon taruna Akmil Enzo Zens Allie, WNI keturunan Prancis yang dipersoalkan karena membawa bendera bertulis tauhid warna hitam. Setelah menjalani serangkaian tes dan pemeriksaan ideologi, pemuda 18 tahun itu dipastikan layak menjadi calon taruna Akmil.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan tes yang dilakukan itu, Enzo mendapatkan nilai 5,9 dari maksimal 7 untuk moderasi bernegara (ideologi). Tes itu dilakukan selama dua hari pada Sabtu (10/8) dan Minggu (11/8).
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa meminta kepada seluruh masyarakat untuk berhenti menghakimi Enzo. Ia berharap masyarakat terutama kerabat dekat dapat membantu Enzo yang telah lulus seleksi awal calon taruna sehingga di masa depan ia dapat menjadi perwira TNI AD yang mampu menjaga keutuhan NKRI.