Siswa SD di Bekasi yang Diduga Di-bully hingga Kakinya Diamputasi Meninggal

7 Desember 2023 10:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
39
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Situasi rumah duka Fatir di Mustikajaya Kota Bekasi, Selasa (7/12/2023). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Situasi rumah duka Fatir di Mustikajaya Kota Bekasi, Selasa (7/12/2023). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kabar duka datang dari Fatir Arya Adinata (12). Siswa SDN 09 Jatimulya Bekasi yang diduga jadi korban bullying temannya hingga kakinya amputasi saat sekolah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum Fatir, Mila Cheah, membenarkan kabar ini. Menurutnya, almarhum meninggal setelah menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Bekasi.
"Iya, benar meninggal dunia jam 02.25 WIB, di Rumah Sakit Hermina Bekasi Barat," ungkap Mila Cheah saat ditemui kumparan di lokasi, Kamis (7/12).
Fatir sempat di bawa pulang ke rumah dalam kondisi sehat, lalu harus kembali mendapat perawatan karena merasa sulit bernapas.
"Sudah sempat dibawa pulang, lalu kondisinya kembali kritis dan dibawa ke Rumah Sakit Hermina Bekasi Barat," jelas Mila.
Situasi rumah duka Fatir di Mustikajaya Kota Bekasi, Selasa (7/12/2023). Foto: kumparan
Jenazah Fatir telah disemayamkan di rumah duka yang berada di Jatimulya.
"Sekarang jenazah Fatir sudah di bawa ke rumah, sudah dimandikan dan rencana akan dimakamkan di TPU Pedurenan bakda zuhur," ucap Mila.
SDN 09 Jatimulya Kabupaten Bekasi, sekolah Fatir Arya Adinata yang dirundung temannya hingga kaki diamputasi. Foto: kumparan

Korban Dijegal

Perundungan terhadap Fatir dilakukan oleh temannya sendiri saat masih duduk di kelas 6 SDN 09 Jatimulya Bekasi pada bulan Februari 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
"Jam istirahat sekolah jam setengah 10 dia diajak keluar jajan, lalu di perjalanan terjadilah aksi sleding (selengkat kaki/jegal) itu oleh salah satu temannya," kata ibu Fatir Arya Adinata, Diana Novita, saat dikonfirmasi, Selasa (30/10).
Setelah jatuh akibat penyelengkatan itu, Fatir sempat diejek-ejek oleh temannya yang saat itu berjumlah 5 orang serta ditinggal dalam kondisi terjatuh.
"Ketika jatuh Fatir mulai di-bully, maksudnya 'jangan nangis' apa 'enggak usah ngadu sama mama' 'Enggak usah ngadu sama guru' gitu, lalu ditinggalkanlah Fatir sendiri mereka lanjut jajan," jelas Diana.
SDN 09 Jatimulya Kabupaten Bekasi, sekolah Fatir Arya Adinata yang dirundung temannya hingga kaki diamputasi. Foto: kumparan
Akibat sledingan dari temannya itu, korban mengalami memar namun bisa kembali beraktivitas ke kelas untuk melanjutkan proses belajar. Tiga hari kemudian Fatir mengaku merasa sakit di bagian kaki ketika berjalan, diduga terdapat luka dalam akibat sleding yang dilakukan oleh temannya.
ADVERTISEMENT
Proses perawatan kaki Fatir berjalan cukup panjang, Diana sempat membawa anaknya ke klinik untuk pemeriksaan hingga akhirnya ke RS Kanker Dharmais Jakarta.
Pada bulan Agustus keluar hasil bahwa kaki kiri Fatir harus diamputasi. Operasi tersebut merupakan jalan terakhir yang diambil karena kondisi Fatir yang menurun.

Tanggapan Sekolah

Wakil Kepala Sekolah SDN 09 Jatimulya Bekasi, Sukaemah, memastikan tidak ada peristiwa perundungan di sekolahnya.
"Tadi kami sudah klarifikasi mengenai Fatir, kami tidak ada perundungan sama sekali," ungkap Sukaemah kepada wartawan, Rabu (1/11).
Menurutnya, peristiwa penjegalan yang menimpa Fatir saat itu merupakan bercanda sesama teman saat jam istirahat belajar sekolah.
"Mereka bercanda-bercanda, main, terus jajan, jadi kalau untuk perundungan kayaknya terlalu jauh, ini mereka jajan, bercanda, selengkatan kaki, satu orang ke Fatir, jatuh gitu," ucapnya.
ADVERTISEMENT