Siswa SD di Subang Diduga Korban Kekerasan Senior Meninggal Usai 3 Hari Koma

26 November 2024 2:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Siswa SD Negeri Jayamukti, Subang, Albi Ruffi Ozara (9) meninggal dunia usai 3 hari koma. Ia sebelumnya harus menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Subang setelah diduga menjadi korban kekerasan tiga kakak kelasnya.
ADVERTISEMENT
Kasatreskrim AKP Gilang Indra Friyana Rahmat mengatakan korban yang merupakan siswa kelas 3 tersebut meninggal dunia pada Senin (25/11) sore.
"Korban dugaan kekerasan kakak kelas tersebut, meninggal dunia sekitar pukul 16.10 WIB dan saat ini jenazah sudah berada di kamar Jenazah RSUD Subang," kata Gilang, Senin (25/11).
Gilang mengatakan korban akan dibawa ke RS Bhayangkara Indramayu untuk dilakukan autopsi. Hal ini untuk memastikan penyebab meninggalnya korban.
"Autopsi ini dilakukan untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia, sekaligus untuk proses penyelidikan kasus ini," ucapnya.
Ilustrasi pemukulan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Terkait dugaan kekerasan yang dialami korban, Gilang memastikan polisi masih terus menyelidikinya. Sejumlah saksi telah diperiksa untuk membuat terang kasus tersebut.
"Kami sudah lakukan pemeriksaan sejumlah saksi baik dari pihak keluarga, teman korban hingga pihak sekolah," katanya.
ADVERTISEMENT
"Dan karena korban meninggal, kami akan menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab korban meninggal," tambahnya.

Masuk Rumah Sakit dengan Kondisi Tak Sadarkan Diri

Pihak RSUD Subang belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Wakil Direktur RSUD Subang dr. Syamsul Riza mengatakan sejak awal korban datang sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Sejak masuk RSUD Subang 3 hari lalu, korban langsung di ICU, kami pihak rumah sakit belum bisa memeriksa korban saat itu karena kondisi tidak stabil dan tak sadarkan diri," kata Syamsul.

Korban Mengaku Dipukuli

Pihak keluarga mengaku sebelum korban sempat bercerita sering dipukuli oleh kakak kelasnya. Tindak kekerasan itu terjadi di sekolah maupun di tempat mengaji.
Sebelum koma, korban mengalami sakit kepala berat. Ia juga muntah-muntah hingga tidak sadarkan diri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengakuan korban tersebut, pihak keluarga melaporkan kasus ini ke polisi. Kini kasusnya masih dalam penyelidikan.