Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Siswa SMAN 4 Karawang Demo Gurunya Usai Terancam Gagal Masuk PTN Jalur SNBP
5 Februari 2025 18:30 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Ratusan siswa SMAN 4 Karawang melakukan aksi demonstrasi di halaman sekolah pada Selasa (5/2). Mereka kecewa terhadap guru karena dianggap lalai mendaftarkan mereka dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada Perguruan Tinggi Nasional (PTN).
ADVERTISEMENT
Para siswa terlihat membawa spanduk bertuliskan “Guru Lalai, Kami Terlantar”,“Masa depan kita sirna”. Aksi ini juga melibatkan orang tua dan wali siswa yang menyampaikan kekecewaan mereka.
Informasi yang dihimpun, total siswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti SNBP di SMAN 4 Karawang sebanyak 143 orang. Itu terdiri dari 101 siswa jurusan MIPA dan 41 siswa jurusan IPS.
Namun peluang itu pupus usai pihak sekolah terlambat menyelesaikan pendaftaran Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Masa pendaftaran PDSS dimulai 6 hingga 31 Januari 2025.
Mila, salah satu siswa Eligible dari jurusan MIPA mengatakan, sejak proses awal pengisian data ia dan teman-temannya merasa banyak kejanggalan.
"Data yang diberikan guru berubah-ubah, dan tiba-tiba alasan yang diberikan adalah kesalahan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional). Padahal jika memang ada kesalahan seharusnya diperbaiki sejak kelas 10. Bukan baru diperkarakan saat kami sudah kelas 12," kata Mila di SMAN 4 Karawang.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap, ada solusi cepat tapi kami juga harus realistis. Jika tidak bisa SNBP, berarti harus UTBK, dan itu butuh biaya tambahan," tambahnya.
Salah satu wali murid, Encang (50), menilai bahwa kegagalan anak-anak mereka dalam mengikuti SNBP bukan karena kesalahan siswa, melainkan akibat kelalaian sekolah dalam mengisi data tepat waktu.
"Ini bukan gagal, tapi digagalkan oleh pihak sekolah. Kenapa saya bilang begitu? Karena sekolah punya waktu dari 6 sampai 31 Januari pukul 15.00 untuk mengisi data, tapi sampai batas akhir belum juga selesai," tegas Encang.
Ia mengaku amat kecewa, mengingat banyak siswa telah bekerja keras selama bertahun-tahun demi mendapatkan jalur masuk perguruan tinggi melalui nilai rapor.
"Dari SMP anak-anak kami berusaha mendapatkan nilai bagus untuk bisa masuk ke sekolah ini. Setelah itu, mereka kembali berjuang untuk bisa lolos SNBP. Tapi ternyata yang seharusnya menjadi tanggung jawab sekolah justru diabaikan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Terpisah, Staf kesiswaan SMA Negeri 4 Karawang, Taupik, menyebut permasalahan awal diketahui pihaknya saat ada keluhan dari orang tua siswa yang mengungkapkan bahwa data PDSS belum terselesaikan hingga batas akhir.
Saat ditelusuri lebih lanjut, kendala utama dalam proses pendaftaran itu disebutnya akibat gangguan jaringan serta ketidaksesuaian data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Dia menegaskan pihak sekolah telah berupaya melakukan audiensi dengan Kementerian Pendidikan untuk meminta perpanjangan waktu dan pembukaan kembali akses PDSS.
“Kami sudah tiga kali mengajukan permintaan perpanjangan waktu dan melakukan audiensi bersama sekolah lain yang mengalami kendala serupa di seluruh Indonesia. Kami juga telah menyampaikan kendala ini melalui email ke pihak terkait,” jelas Taupik.
ADVERTISEMENT
Para siswa dan orang tua kini masih menunggu respons dari pihak sekolah yang tengah berangkat ke Jakarta untuk mendatangi kementerian terkait permintaan solusi atas masalah ini.
"Pihak sekolah berharap ada kebijakan khusus agar siswa tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti SNBP tahun ini," tandasnya.
Live Update