Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Siswa SMAN Karawang Gagal SNBP karena Sekolah Lalai, Tuntut Kompensasi
6 Februari 2025 15:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit![Ratusan siswa menggelar aksi demonstrasi di halaman SMAN 4 Karawang, Rabu (5/2/2025). Foto: kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkash62j9myx14fttgb7yn1c.jpg)
ADVERTISEMENT
Para siswa SMAN 4 Karawang kesal saat mengetahui mereka terancam gagal mendaftar kuliah jalur prestasi. Pasalnya, pihak sekolah lalai mengunggah data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
ADVERTISEMENT
Hal itu dirasakan Lili Fidini Rizqi, siswi kelas 12 MIPA SMAN 4 Karawang. Dia berujar aksi demonstrasi pada Rabu (5/2) kemarin merupakan puncak kekesalan atas kinerja sekolah yang gagal mengakomodasi para siswa untuk mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
"Perasaannya sudah pasti saya kecewa iya kan, karena ini kan kesempatan satu kali dalam seumur hidup bagi saya untuk mengikuti seleksi perguruan tinggi jalur prestasi, sudah pasti sangat kecewa. Bukan hanya saya, seluruh satu angkatan juga merasakan kekecewaannya," katanya saat ditemui di SMAN 4 Karawang.
"Makanya demo itu puncak kekecewaan para siswa, kami meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah," tambah dia.
Para siswa, kata dia, hanya menuntut tanggungjawab dan kompensasi seperti apa yang ditawarkan pihak sekolah jika mereka gagal mengikuti SNBP.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak bisa mengikuti SNBP ini otomatis UTBK dong, nah dari sekolah apa yang bisa diberikan kompensasinya kepada kami, karena jujur kami membutuhkan pertanggungjawaban itu juga," tegasnya.
Alasan waktu mepet
Adapun Kepala SMAN 4 Karawang, Dida Siti Saadah berdalih gagalnya finalisasi PDSS ini disebabkan waktu yang kurang. Menurutnya masa pendaftaran PDSS per tanggal 6 hingga 31 Januari 2025 itu tidak cukup untuk meng-cover penginputan data 144 siswa.
"Untuk waktunya begitu kurang dibandingkan tahun lalu, makanya sekarang banyak di sekolah SMA 4 sebenarnya, sudah nasional isu ini, nah jadi automaticly, kami juga sedih dan mohon maaf, mungkin ini mengakui kelalaian kami," kata Dida saat ditemui, Kamis (4/2).
Dia mengakui kelalaian itu diakibatkan perannya yang tidak bisa full di SMAN 4 Karawang karena turut merangkap jabatan di sekolah lain. Terlebih admin yang bertugas melakukan penginputan PDSS di SMAN 4 Karawang hanya dua orang
ADVERTISEMENT
Padahal, dia mengeklaim sudah menginstruksikan jajarannya untuk menambah tenaga admin agar proses penginputan data tidak terhambat.
"Akun adminnya ada dua, yang garap ada 1 orang, kemudian dibantu sama operator, tapi yang input satu orang saja, untuk satu bulan kurang, kemudian ada jeda libur sama data yang tidak sesuai seperti NIK yang tidak sesuai yang dinput sama yang dilapor," katanya.
"Sementara kalau di SMAN 1 Ciampel itu ada 11 orang yang megang passwordnya. Yang inputnya ada 4 orang. Sedangkan SMA 4 hanya 1 orang, kan saya sudah sebelumnya instruksikan, karena memang dengan sekolah besar ini 3 orang," kilah Dida.