Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Siswa SMK di Malang Diduga Dipiting-Dicekik Guru karena Terlambat Masuk Kelas
4 Agustus 2024 19:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Aksi kekerasan kembali menimpa dunia pendidikan. Kali ini, seorang siswa SMKN 12 Malang diduga jadi korban kekerasan yang dilakukan oleh salah satu oknum guru laki-laki.
ADVERTISEMENT
Video kekerasan itu viral di media sosial. Tampak dalam video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan siswa laki-laki dicekik dan dipiting oleh oknum guru tersebut di dalam kelas dan disaksikan murid lainnya.
Kepala SMKN 12 Malang, Suryanto, melalui keterangan resminya mengatakan, guru dalam video ini merupakan AK. Namun AK sudah mengundurkan diri sejak 1 Agustus 2024 setelah video perundungan yang dilakukan pada siswa kelas XI jurusan otomotif pada 31 Juli 2024 lalu itu viral.
"Sehubungan dengan berita dugaan guru SMK 12 Malang melakukan perundungan terhadap siswa, keluarga besar SMKN 12 Malang, pada Kamis 1 Agustus 2024 telah melakukan mediasi antara orang tua siswa, keluarga, siswa yang bersangkutan, guru yang bersangkutan dengan manajemen sekolah, sudah bisa saling memahami, menerima dan saling memaafkan," katanya kepada wartawan, Minggu (4/8).
ADVERTISEMENT
SMKN 12 Malang menyampaikan permohonan maaf kepada siswa, orang tua dan keluarga besar siswa, masyarakat, semua insan pendidikan khususnya di Kota Malang, Malang Raya dan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.
"SMKN 12 Malang telah melakukan komunikasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Malang, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim dan berbagai pihak terkait," katanya.
Sekolah, kata Suryanto, tidak mentolerir bentuk kekerasan apa pun di lingkungan sekolah. Dan akan menindak tegas para pelaku.
"Kami berharap pernyataan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai situasi yang sebenarnya terjadi. Kami juga ingin menegaskan bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak akan ditoleransi di lembaga kami dan langkah-langkah telah diambil untuk menangani insiden ini secara serius," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Pihak sekolah, katanya, berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa.