Siswa SMP di Sleman yang Tewas Bersimbah Darah Diduga Dibunuh Orang Dekat

30 Juli 2021 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penusukan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penusukan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Sleman masih terus mendalami kasus tewasnya YP (16) seorang siswa SMP yang tewas bersimbah darah di rumahnya di Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman pada Rabu (28/7) malam. Polisi menduga, YP sengaja dibunuh oleh orang yang sudah dikenalnya.
ADVERTISEMENT
"Dugaan kita ya masih ada lingkaran mereka (korban)," kata Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono ditemui di Polsek Depok Barat, Jumat (30/7).
Dugaan itu diperkuat dengan tidak adanya barang yang hilang dari rumah korban.
"Korban kan di dalam rumah juga tidak ada barang yang hilang juga. Kemungkinan besar antara korban dan pelaku ini saling kenal," ujarnya.
Kapolres Sleman AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono ditemui di Polsek Depok Barat, Jumat (30/7). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Wachyu mengatakan saat ini anggota masih terus mendalami kasus ini. Termasuk akan mendalami keterangan ibu korban.
"Ya kita masih dalami semua kemungkinan-kemungkinan, informasi apa pun kami masih cek. Baik pembuktian secara ilmiah dan sebagainya. Termasuk keterangan saksi-saksi yang lain masih kita cari," jelasnya.
Sejauh ini, polisi juga belum menemukan barak bukti atas peristiwa tersebut. Namun dengan kondisi korban yang luka parah, polisi meyakini YP adalah korban pembunuhan
ADVERTISEMENT
"Belum ketemu (barang bukti). (Kasus) Kalasan ini pembunuhan," pungkasnya.
Ilustrasi pembunuhan. Foto: Shutterstock
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Kalasan, Iptu Sri Pujo, membeberkan korban YP mengalami sejumlah luka di bagian kepala hingga perut.
"Bersimbah darah. Lukanya di kepala belakang, atas, mulut sobek, rambut di kanan kiri ini. Diduga sengaja dibunuh. Intinya seperti itu. Sama perut (lukanya)," kata Sri Pujo dihubungi wartawan, Kamis (29/7).
Sri Pujo menjelaskan bahwa pada saat kejadian korban tengah sendirian di rumahnya. Sementara, sang ibu tengah periksa ke rumah sakit. Ibu dan anak ini memang tinggal berdua setelah sang ayah meninggal dunia sekitar lima tahun lalu.
"(Ibunya) baru di luar. Di rumah sakit, berobat. Setelah ibunya masuk didapati meninggal terus minta tolong sama tetangga," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ketika ibunya masuk itu, korban sudah dalam keadaan tertelungkup dan meringkuk. Saat ibunya tiba itu, kemungkinan YP sudah dalam kondisi tak bernyawa.