Siswa Tewas Diduga usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali, Keluarga Tolak Autopsi

27 September 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: thanun vongsuravanich/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: thanun vongsuravanich/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keluarga Rindu Syahputra Sinaga (14), siswa SMP N 1 STM Hilir, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang meninggal diduga akibat hukuman squat jump 100 kali oleh gurunya, menolak autopsi jenazah.
ADVERTISEMENT
Ibu Rindu, Yuliana Derma Padang, mengaku tak tega bila anaknya itu harus mengikuti prosedur autopsi. Meski autopsi jadi salah satu upaya untuk mengetahui penyebab pasti tewasnya sang anak.
“Kami sudah melapor ke Polisi. Mereka memang bertanya sama saya siapa nama saya, umur saya, nama anak, kapan kejadian dan lain-lain. Saya jelaskan semua. Tapi mereka menjelaskan ‘kalau ibu pengin visum anak, ibu harus bersedia autopsi anak. tau autopsi?’. Saya bilang gak mengerti,” kata Yuliana pada Jumat (27/9).
“Dia menjelaskan ini (bagian kepala) dikoyak, organ tubuh dikeluarkan, diambil sikit-sikit dikumpul untuk bahan sampel. Jadi saya merasa takutlah. Anak saya sudah meninggal dan tak bernyawa lagi. Saya nggak terimalah jadi saya mundur,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, laporan Yuliana tak bisa diterima polisi. Meski ia berharap polisi tetap mengusut tewasnya sang anak.
“Mereka cuma menanyai saya saja. Memberikan saran. Saya tak tahu tak mengerti hukum,” kata dia.
“Saya berharap tegakkanlah keadilan supaya kasus ini tidak ada lagi. Cukuplah anak saya,” jelasnya.

Soal squat jump

Yuliana meyakini anaknya itu tewas lantaran hukuman yang diberikan oleh salah seorang guru. Keyakinan itu muncul dari keluhan anaknya sebelumnya meninggal.
“Dihukum squat jump. 100 kali kata anak saya. Gara-gara dibilang anak saya, dia disuruh menghafal alkitab, dia tidak hafal. Jadi dia dihukumnya. Ini pertama kalinya,” kata dia.
“Saya tak tahu tapi dia guru agama,” kata dia.
Yuliana bilang hukuman itu sebelumnya diberikan pada Kamis (19/9) lalu. Usai dihukum, sepulang sekolah Rindu langsung mengeluh kesakitan. Hingga esok harinya Rindu demam tinggi dan dibawa berobat ke klinik.
ADVERTISEMENT

Polisi cek

Terkait insiden ini, Kasat Reskrim Polres Deli Serdang Kompol Risqi Akbar mengaku sedang melakukan pengecekan.
“Sedang kami selidiki, anggota kami masih di lapangan,” kata Risqi saat dikonfirmasi.