Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Siswi MI Diperkosa-Dibunuh, Kemenag Banyuwangi: Pukulan Telak Dunia Pendidikan
14 November 2024 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Siswi kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI—setara SD) di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, berusia 7 tahun, diduga dicegat sepulang sekolah, diperkosa, hingga dibunuh pada pukul 10.30 WIB, Rabu (13/11).
ADVERTISEMENT
Tersiarnya kabar mengenaskan tersebut membuat para pelayat mendatangi rumah korban. Rombongan Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi juga turut datang, begitu juga karangan bunga.
"Kami semua turut berduka karena adinda Carla adalah salah satu sekolah yang dinaungi oleh Kemenag," kata Chaironi.
Ortu Korban Masih Syok
Kedatangan Kemenag Banyuwangi diterima oleh kakak dari ibu korban karena kondisi ibu dan ayah korban hingga saat ini masih syok dan belum dapat diajak berkomunikasi.
Chaironi mengatakan terjadinya peristiwa yang menimpa CNA adalah pukulan telak bagi dunia pendidikan, tak hanya di Banyuwangi tapi di Indonesia.
"Ini adalah pukulan telak bagi dunia pendidikan karena seolah-olah sekarang dunia pendidikan sudah tak aman lagi, apalagi di daerah-daerah yang kondisi geografisnya seperti ini (pegunungan)," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Ke depan, Kemenag akan mempererat koordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keamanan siswa terlindungi dan peristiwa serupa tak terjadi lagi.
Sang Ibu Hamil Tua
Selain itu, Kemenag juga telah bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban khususnya orang tua melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (PT2PA) yang berada di bawah naungan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi.
Ditambahkan PT2PA Banyuwangi, perlindungan terhadap keluarga korban akan diberikan secara menyeluruh, baik berupa dukungan materiel maupun non materiel.
PT2PA akan meng-cover seluruh biaya yang diperlukan, mulai dari biaya visum, hingga dukungan moral kepada ibu korban yang saat ini tengah hamil tua.
Sementara itu, menurut keterangan dari keluarga, ayah dan ibu korban hingga saat ini belum bisa diajak berkomunikasi dan masih sering pingsan.
ADVERTISEMENT
Mengigau Memanggil Nama Korban
Ayah dan ibu korban juga mengalami tekanan mental hingga sering mengigau memanggil nama korban.
Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dan tak sadarkan diri di perkebunan yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.