Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Siswi SD di Parung Dicambuk Ortu Pengangguran: Dipaksa Ngamen sampai Larut Malam
4 Februari 2024 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Anak gadis berusia 7 tahun, yang merupakan siswi kelas 1 SD, disiksa oleh Hermanto, ayah kandungnya, dengan cara dicambuk menggunakan besi gantungan baju.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu terjadi di rumah Hermanto di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan viral pada Minggu (4/2).
Saat disiksa pada Jumat malam (2/2), anak itu meminta ampun, namun ibu tirinya, Dewi, mencegah tetangga yang berdatangan hendak menolong.
Begini kesaksian Dianita Aulina atau Dita, tetangga:
"Sebenarnya kejadian (anak itu) dipukuli sudah sering, cuman warga belum ada yang berani. Malam Sabtu kemarin si korban sampai minta minta ampun, terdengar warga," ujar Dita kepada kumparan, Minggu (4/2).
"Sempat ada yang mau nolongin, cuman dicegah sama ibu tirinya. Biarin aja biar jadi pelajaran kata ibu tirinya," kata Dita.
Dita menyebut, warga pun melaporkan kejadian itu ke pemerintah desa. "Lalu polisi datang menangkap ayah kandungnya itu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dipaksa Mengamen
Menurut Dita, anak itu kerap tidur di sekolah karena mengantuk.
"Anak itu berangkat mengamen usai pulang sekolah, hingga larut malam, mencari uang di sekitar Pasar Parung, bus, dan wilayah Ciseeng," ujar Dita.
Ayah Kandung dan Ibu Tiri Pengangguran
Menurut Dita, Hermanto ayah kandung anak itu pengangguran. Sebelumnya, sempat bekerja di salah satu proyek.
"Sudah hampir tiga bulan, ayah kandungnya itu tidak memiliki pekerjaan," kata Dita.
Ibu tiri tersebut juga pengangguran, sesekali mengemis.
Motif Penyiksaan
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara, mengatakan Hermanto mengaku melakukan penyiksaan itu karena sang anak rewel.
"Keterangan dari pelaku ini karena (anak) sering rewel," ujar Teguh.
Kini anak itu penuh luka cambuk dan polisi menggandeng Dinas Sosial Kabupaten Bogor untuk mendampingi korban.
ADVERTISEMENT