Siswi SMAN 3 Bandung Lompat dari Lantai 3, Kinerja Wali Kelas-Guru BK Dievaluasi

30 November 2023 12:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di SMAN 3 Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di SMAN 3 Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Jabar, Wahyu Mijaya, memastikan bakal ada evaluasi terhadap pihak sekolah usai insiden seorang siswi SMAN 3 Bandung melompat dari lantai tiga. SMAN 3 adalah sekolah favorit di Bandung.
ADVERTISEMENT
"Jadi, setelah kejadian yang kemarin itu saya juga sudah komunikasi dengan cabang dinas untuk mengevaluasi sekolah (di Jabar)," kata Wahyu ketika dikonfirmasi wartawan pada Kamis (30/11).
Menurut Wahyu, evaluasi terutama dilakukan terhadap komunikasi yang terjalin di antara murid dan guru BK ataupun murid dengan wali kelas.
Terutama wali kelas, sambung Wahyu, mestinya jadi pihak yang paling sering berinteraksi secara intens dengan murid.
"Kami harus evaluasi tentang keoptimalan dari setiap komunikasi antara guru BK dengan siswa," ucap Wahyu.
"Namun demikian, kami juga mengevaluasi secara internal terkait dengan kedekatan antara wali kelas kemudian kedekatan dengan guru-guru BK," lanjut dia.
Melalui komunikasi yang lebih intens antara murid dengan wali kelas serta guru BK, diharapkan peristiwa serupa tak terjadi lagi di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Peristiwa siswi lompat dari ketinggian 10 meter terjadi pada Selasa (28/11). Siswi itu mengalami patah tulang pada bagian kaki, tangan, dan lehernya. Muncul kabar siswi melakukan hal tersebut karena patah hati.
"Jangan sampai terjadi lagi hal-hal yang kemarin telah terjadi di SMA 3," ujar Wahyu.
Detik-detik siswi SMAN 3 Bandung loncat dari lantai 3 sekolahnya. Foto: Dok. Istimewa
Sebelumnya, Wakil Kepala Sekolah SMAN 3 Bandung, Ida Rohayani, mengatakan siswi yang nekat melompat dari lantai tiga bangunan sudah didampingi psikolog dan psikiater sejak masuk ke SMAN 3 Bandung karena mempunyai 'keunikan'. Di sekolah, siswi itu mendapat pendampingan dari guru BK.
Pendampingan dilakukan dengan didasarkan hasil asesmen yang meliputi tes kognitif hingga psikotes. Selain itu, sambung Ida, pendampingan juga dilakukan atas persetujuan dari orang tua siswi.
ADVERTISEMENT
"Terkait dengan peristiwa yang terjadi di SMAN 3 Bandung inisial A bahwa beliau dari sejak masuk ke SMAN 3 Bandung memang sudah ditangani oleh ahlinya baik itu psikolog maupun psikiater, jadi sudah berjalan hampir 2 tahun," kata dia ketika ditemui di SMAN 3 Bandung pada Rabu (29/11).