Siswi SMK di Bali Curi Uang Sesajen Rp 200 Ribu untuk Bayar Tunggakan SPP

22 Juni 2022 15:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sesajen. Foto: REUTERS/David Mercado
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sesajen. Foto: REUTERS/David Mercado
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang siswi SMK mencuri uang sesari atau uang sesajen di kotak Pura Dalem, Banjar Pujung, Desa Sebatu, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Jumlah yang dicuri berjumlah Rp 200 ribu.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Tegalalang AKP I Ketut Sudita mengatakan, siswi SMK itu terpaksa mencuri untuk membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) alias uang sekolah yang menunggak. Sudita tak mengungkap jumlah tunggakan yang harus dibayar demi kebaikan keluarga siswi tersebut
"Alasan dia ambil uang itu untuk bayar SPP. Katanya, kalau enggak bayar dia enggak dikasih ikut kegiatan sekolah, sejenis training gitu,"katanya saat dihubungi, Rabu (22/6).
Kasus pencurian yang dilakukan siswi yang masih duduk di kelas 11 ini terungkap atas laporan dari pihak Pura Dalem, pada Senin (20/6) sekitar pukul 12.30 WITA lalu.
Saat itu, pengembon pura menemukan kotak sesari sudah dalam keadaan pecah. Uang sesari di dalam kotak telah raib. Pengembon pura lalu memeriksa rekaman CCTV.
ADVERTISEMENT
Dalam rekaman tersebut, tampak seorang remaja perempuan memecahkan kotak dan mengambil uang sesari. Pihak pura akhirnya melapor ke polisi.
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi mendeteksi perempuan dalam rekaman CCTV tersebut adalah siswi tersebut. Polisi lalu mendatangi rumah siswidi Kecamatan Tampaksiring. Saat ditemui polisi, siswi itu mengakui telah mencuri uang sesari.
"Yang bersangkutan mengakui perbuatannya mengambil uang sesari yang ada di kotak kaca Pura Dalem dengan cara memecahkan kaca kotak sesari," katanya.
Polisi masih berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mengklarifikasi mengenai tunggakan SPP KE. Selain itu, polisi berusaha menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.
"Karena ini masih anak sekolah dan di bawah umur dan nilai (uang) yang diambil segitu. Kami sekarang sedang upayakan untuk koordinasi dengan pihak penyuluh agar masalah ini bisa diselesaikan secara musyawarah dan damai," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut Sudita, orang tua siswi tersebut telah bercerai. Siswi itu tinggal bersama adiknya yang masih duduk di bangku SD di rumah kakeknya.
"Jadi, latar belakangya seperti itu mungkin karena terbentur biaya uang sekolah alasan dia ambil uang itu untuk bayar SPP," katanya.