Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Siswi SMK Dibully, Depresi Berat, Tewas: Ortu Sayangkan Sekolah Lambat Bereaksi
11 Juni 2024 20:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ibu dari korban dugaan perundungan di SMK Kesehatan Rajawali, Cihanjuang, Siti Aminah (42), menyesalkan lambannya pihak sekolah dalam menangani masalah yang melibatkan putrinya.
ADVERTISEMENT
Saat ditemui di rumahnya pada Senin (10/6), Siti Aminah menyatakan bahwa meskipun ada itikad baik dari pihak sekolah, bagi keluarganya, tindakan tersebut terasa sudah terlambat.
Hal yang sama diungkapkan oleh teman sekelas korban, Amel (19). Saat dihubungi via telepon pada Selasa (11/6), Amel menyatakan bahwa seharusnya pihak sekolah dapat bertindak lebih cepat dalam menangani kasus perundungan.
“Harapan saya, sekolah bisa lebih tegas dan cepat, tidak lambat dalam menangani kasus perundungan. Itu yang saya harapkan,” kata Amel.
Amel juga berharap agar semua orang, terutama yang ada di sekitarnya, bisa lebih menjaga perkataan agar tidak menyakiti orang lain.
“Mungkin menurut mereka itu hanya bercanda, tapi yang mendengar bisa saja merasa sakit hati dan menyimpannya dalam hati,” tuturnya.\
ADVERTISEMENT
Kata Pihak Sekolah
Mengenai hal ini, Kepala Sekolah SMK Kesehatan Rajawali, Rizki Zaskia Hilmi, mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah menerima laporan terkait kasus perundungan selama tiga tahun terakhir.
“Dalam tiga tahun terakhir, kami tidak menerima laporan baik dari siswa A maupun siswa N, atau teman-teman mereka terkait perundungan,” kata Rizki saat ditemui pada Selasa (11/6).
Selain itu, Rizki menekankan bahwa pihak sekolah telah segera melakukan upaya penggalian informasi di sekolah dan mediasi dengan keluarga sejak menerima laporan perundungan dari ibu N, Siti Aminah, pada 12 Mei 2024.