Siswi SMP di Jakut Sedang Sakit dan Tertidur Saat Hendak Diperkosa

Ilustrasi pemerkosaan. Sperma pada tubuh Vina berujung pada dakwaan pemerkosaan. Foto: Shutterstock

Aksi percobaan pemerkosaan dilakukan terhadap seorang perempuan yang masih duduk di bangku SMP. Percobaan pemerkosaan itu dilakukan oleh seorang pemulung berinisial FM. Pelaku ternyata melakukan aksinya itu ketika korban sedang sakit.

"Si korban lagi kurang sehat (saat dicoba diperkosa)" kata Kanit PPA Polres Metro Jakarta Utara, AKP Girhat Sijabat, kepada wartawan pada Rabu (9/10).

Girhat menjelaskan kasus itu bermula ketika pelaku tiba-tiba masuk ke rumah korban dan mendapati korban sedang tertidur. Kemudian, pelaku langsung melakukan upaya pemerkosaan.

"Korban sedang tertidur langsung nindih dari atas. langsung gesek gesek sampai mengeluarkan sperma. Langsung bangun si korban ini," ucap dia.

Setelah melakukan aksinya, pelaku melarikan diri. Sementara, korban langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke ibundanya. Pelaku akhirnya ditangkap oleh warga setempat dan jadi bulan-bulanan. Berdasar pengakuannya, pelaku melakukan aksinya itu secara acak tanpa direncanakan.

"Random saja, karena dia sudah tahu lingkungannya, sudah paham," kata dia.

Kini, sambung Girhat, pelaku sudah ditahan dan disangkakan dengan Pasal 82 UU Nomor 23 Tahun 2002 yang mengatur tentang Perlindungan Anak dan diancam dengan pidana penjara hingga 15 tahun.

"Ancaman hukumannya 15 tahun," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, wajah pelaku ketika diamankan oleh warga sempat beredar dan viral di media sosial. Melalui rekaman video yang beredar, terlihat pelaku yang memakai baju warna merah hanya bisa tertunduk lesu dikerubungi oleh warga.

Sempat Kasih Kopi Saset

Pelaku sempat memberi kopi saset kepada korban sebagai hadiah.

"Pelaku langsung berdiri memberikan kopi kemasan saset kepada korban sambil bilang 'Ini hadiah dari saya'," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam, di Polda Metro Jaya pada Rabu (9/10).

Usai memberi korban kopi saset, pelaku langsung melarikan diri. Kasus ini terbongkar karena korban melaporkan peristiwa yang dialaminya ke polisi. Pelaku langsung diamankan warga dan sempat diamuk massa.

"Atensi Bapak Kapolda Metro Jaya ini kasus yang akan ditangani secara serius dan tuntas, secara proporsional tentunya, korban ini kelompok rentan usia 15 tahun," ucap dia.