Siswi SMPN 6 Tasik Dibunuh Ayahnya karena Minta Rp 400 Ribu untuk Study Tour

27 Februari 2020 17:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi menunjukkan tersangka yang membunuh anaknya di Tasikmalaya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukkan tersangka yang membunuh anaknya di Tasikmalaya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Delis Sulistina, siswi SMP Negeri 6 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tewas dibunuh ayahnya sendiri yang bernama Budi Rahmat (45). Budi membunuh anak kandungnya itu karena kesal dimintakan duit Rp 400 ribu untuk study tour ke Bandung dari sekolahnya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan pembunuhan itu terjadi pada Kamis (23/1/2020). Pada saat itu, Delis hendak meminta duit untuk keperluan study tour ke Budi.
Delis kemudian mendatangi tempat ayahnya bekerja, yaitu di salah satu rumah makan di Jalan Laswi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Di tempat makan itu, Budi bekerja sebagai tukang cuci piring. Pada saat itu, kata Anom, Budi mengatakan tak memiliki duit sebanyak itu.
Namun, Delis marah dan kecewa. Musababnya, Budi hanya memberikan duit Rp 300 ribu ke anak pertamanya itu.
"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa oleh ayahnya ke rumah kosong," ujar Anom, di kantornya, Kamis (27/2). "Dan sempat cekcok dengan pelaku."
ADVERTISEMENT
Saat cekcok itu, Budi dengan gelap mata mencekik anaknya itu hingga tewas. Budi kemudian kembali ke tempat makan dan bekerja, membiarkan anaknya dalam keadaan tewas di sebuah rumah kosong.
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto memberikan keterangan pers terkait pembunuhan siswi SMPN 6 Kota Tasikmalaya. Foto: Dok. Istimewa
Sepulang bekerja, sekitar pukul 21.00 WIB di hari yang sama, Budi kembali lagi ke rumah kosong itu. Dia membawa jasad anaknya dengan motor dan kemudian membuangnya ke dalam got atau selokan yang terletak di depan SMPN 6 Tasikmalaya.
"Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan," ujar Anom.
Budi pada saat itu memasukkan jasad anaknya ke dalam gorong-gorong yang sempit. Kondisi pada saat itu hujan deras sehingga tidak ada satupun warga yang melihat saat jasad Delis dimasukkan secara paksa ke dalam gorong-gorong.
ADVERTISEMENT
Sehari setelah itu, Budi datang ke sekolah anaknya itu. Dia berpura-pura mencari keberadaan anaknya yang seharian tak kunjung pulang. Pihak sekolah pun kewalahan dan mulai mencari Delis bersama anggota polisi setempat.
Pada Senin (27/1/2020), jasad Delis ditemukan warga setempat diselokan. Penemuan jasad Delis itu membuat geger warga sekitar. Saat itu, Budi seolah kaget dan menangis melihat anaknya ditemukan tewas di selokan.
Polisi butuh waktu hampir sebulan untuk mengungkap bahwa ternyata yang membunuh Delis adalah ayah kandungnya sendiri.