Sjafrie dan Tangan Kanan Putin Bahas Rencana Kirim Pasukan ke Rusia-Sukhoi

25 Februari 2025 14:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenhan RI Donny Ermawan berjalan bersama Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei Shoigu saat tiba di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wamenhan RI Donny Ermawan berjalan bersama Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Sergei Shoigu saat tiba di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu di Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal dibahas dalam pertemuan dengan tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin itu, salah satunya adalah undangan latihan bersama antara Rusia dan Indonesia.
“Tadi dari Pak Sergei menyampaikan undangan, di tahun ini akan ada Army Forum, di mana nanti akan ada juga bersama dengan pameran alutsista, yang memang setiap tahun diikuti oleh banyak negara, lebih dari 100 negara, mengundang Indonesia hadir di sana,” kata Karo Infohan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang di Kantor Kemhan usai pertemuan tersebut, Selasa (25/2).
Frega mengatakan, selain undangan, Rusia dan Indonesia juga menjajaki latihan bersama. Diketahui, beberapa alutsista TNI juga berasal dari Rusia, contohnya pesawat tempur Sukhoi.
“Kemudian pertukaran personel, pendidikan dan pelatihan, kita juga berkomitmen untuk mengirimkan personel ke Rusia,” ujarnya.
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin berjalan bersama Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Sergei Shoigu memeriksa pasukan saat kunjungan kenegaraan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (25/2/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Frega menyampaikan pesan dari Menhan Sjafrie bahwa penekanan latihan bersama ini bukan hanya untuk membangun hubungan bilateral kedua negara, tapi juga harus saling mendapat keuntungan.
ADVERTISEMENT
“Ke depannya dari Rusia dan Indonesia tentunya berharap kerja sama pertahanan ini bisa lebih dikonkretkan lagi, kerja sama militer, dan bahkan sampai tadi bukan hanya satuan, tapi people to people contact dan tujuannya adalah untuk mewujudkan stabilitas dan perdamaian dunia,” kata dia.
Sjafrie, kata Frega, mengatakan RI dan Rusia mempunyai sejarah panjang. Rusia berperan besar membantu RI ketika agresi militer Belanda I dan II.
"Pak Menhan, Pak Sjafrie, dan Pak Sergei, menyampaikan bahwa secara historis memang Rusia punya kontribusi, termasuk juga dalam sejarah perjuangan Indonesia, termasuk pada saat kita masih menghadapi perjuangan Belanda, ada kontribusi di situ, termasuk juga alutsista-alutsista pertahanan kita," kata dia.
Sukhoi Su-30. Foto: aarrows/Shutterstock
Sedangkan khusus masalah Sukhoi, Kemhan mengatakan TNI AU diperkuat dengan armada Sukhoi 27 dan Sukhoi 30.
ADVERTISEMENT
Sedangkan TNI AD mempunyai Heli 35, Heli 17, dan TNI AL mempunyai kendaraan lapis baja, BMP-3F, termasuk juga senjata ringan, Kalashnikov RK-151, RK-152 buatan Rusia.
"Ini tentunya menunjukkan bahwa hubungan kerja sama pertahanan antara Rusia dan Indonesia juga sangat baik," kata Frega.