Skenario Terburuk 8.000 Orang di Jakarta Positif Corona

27 Maret 2020 11:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah terus berupaya menekan penularan virus corona. Jakarta menjadi perhatian karena jumlah penyebaran corona tertinggi saat ini.
ADVERTISEMENT
Bahkan, melalui simulasi yang sudah dilakukan, kondisi terburuknya akan ada 8.000 orang yang positif COVID-19. Karena itu pula, berbagai cara dilakukan untuk menekan virus yang sudah mewabah ini.
Hal ini diungkapkan oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono. Rumah sakit darurat Wisma Atlet Kemayoran ini juga dibangun sebagai respons atas kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.
Petugas mengenakan alat kesehatan di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
"Dari hasil simulasi Forkompinda DKI karena daerah Jakarta paling banyak terpapar virus ini, skenario terburuk adalah 6.000-8.000 orang positif," kata Eko saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).
"Oleh karena itu, pemerinah bergerak cepat mengubah yang selama ini Wisma Atlet diubah menjadi rumah sakit darurat COVID-19," tambah dia.
Petugas medis bersiap di ruang instalasi gawat darurat Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3). Foto: ANTARA FOTO/Kompas/Heru Sri Kumoro
Rumah Sakit Darurat corona Wisma Atlet Kemayoran sudah beroperasi pada 23 Maret 2020 pukul 17.30 WIB. Saat ini, 274 pasien sudah dirawat. Kapasitas yang disiapkan untuk tahap awal, yakni 3.000 orang.
ADVERTISEMENT
Skenario tentang kemungkinan pasien positif COVID-19 di Jakarta mencapai 8.000 orang sebenarnya sudah pernah disampaikan Pemprov DKI Jakarta. Skenario terburuk ini sudah menjadi bagian pembahasan dalam rapat penanganan corona yang dipimpin langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Pangdam Jaya MayjenTNI Eko Margiyono. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
“DKI Jakarta sudah menyiapkan skenario untuk menangani ketika kasusnya berjumlah 500, 1.000, bahkan sampai dengan 8.000 orang terkonfirmasi positif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti dikutip dari laman resmi Pemprov DKI, Selasa (24/3).
Dengan skenario terburuk ini, pasien-pasien positif COVID-19 juga nantinya akan dibagi ke dalam beberapa kelompok. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penanganan.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
Kelompok pertama merupakan pasien dengan kondisi parah/kritis sebesar 8 persen, kelompok kedua pasien dengan kondisi berat sebesar 12 persen, dan kelompok ketiga pasien dengan kondisi ringan sebesar 80 persen.
ADVERTISEMENT
"Tapi, yang 20 persen pertama akan membutuhkan fasilitas kesehatan lengkap (ventilator, bantuan oksigen, peralatan medis yang intensif) ini levelnya ICU dan IGD untuk 20 persen pasien yang masuk,” tambahnya.
Hingga Kamis (26/3) pukul 18.00 WIB, jumlah pasien positif COVID-19 mencapai 515 orang. 324 masih dirawat, 29 orang sembuh, 49 meninggal, dan 113 isolasi mandiri.
Update corona di Jakarta. Foto: Dok. Pemprov DKi Jakarta
Lalu, masih ada 487 orang yang menunggu hasil tes. Bila ditotal, jumlah kasus corona di Jakarta sudah mencapai 1.002 orang.
Melihat kondisi ini Pemprov DKI Jakarta tidak tinggal diam. Anies sudah mengeluarkan serangkaian imbauan hingga seruan kepada warga untuk menekan penularan virus corona.
Mulai pembatasan operasional transportasi umum, menghentikan kegiatan belajar di sekolah, menutup semua tempat hiburan, mendesak perusahaan menghentikan kegiatan perkantoran, hingga meminta warga tidak keluar rumah.
ADVERTISEMENT
Selain Wisma Atlet Kemayoran, ada 13 fasilitas kesehatan yang menjadi rujukan utama dalam penanganan pasien COVID-19.
Anies juga mengubah hotel Grand Cempaka menjadi tempat penginapan khusus untuk dokter dan perawat yang menangani kasus COVID-19.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!