SMA 70 'Pindahkan' 5 Siswa yang Diduga Lakukan Bullying ke Adik Kelas

18 Desember 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sekolah SMA 70 Jakarta Sunaryo saat diperiksa terkait dugaan bullying di SMA 70 Jakarta Selatan. Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sekolah SMA 70 Jakarta Sunaryo saat diperiksa terkait dugaan bullying di SMA 70 Jakarta Selatan. Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepala SMA 70 Jakarta Selatan, Sunaryo, mengungkapkan, siswa yang diduga melakukan bullying ke adik kelas telah dikeluarkan. Hal ini ia sampaikan usai menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
“Lima orang (siswa yang dipindahkan),” ujarnya kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (18/12).
Ia menjelaskan, lima siswa tersebut dipindahkan ke satuan pendidikan lain. Keputusan ini diambil berdasarkan Permendikbud terkait Tata Kelola Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di lingkungan pendidikan.
“Karena permedikbudnya, TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) bunyinya dipindahkan ke satuan pendidikan lain. Bisa PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)," tuturnya.
Terkait keputusan dikeluarkannya kelima siswa tersebut, Sunaryo memastikan orang tua siswa sudah mengetahui dan menerimanya.

Dilaporkan ke Polisi

Kasus dugaan bullying ini dilaporkan orang tua korban pada 4 Desember 2024 ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan itu teregister dengan nomor laporan LP/B/3769/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya.
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Pada Jumat (13/12) orang tua korban dan korban sudah diperiksa oleh pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
“Pelapor sama korban sudah diperiksa Jumat kemarin,” ujar Kasi Humas Polres Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi.

Dugaan Bullying

Berdasarkan laporan yang diterima polisi, dugaan penganiayaan terjadi pada Kamis (28/11).
Pada awalnya, korban yang merupakan siswa kelas X, dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah. Setibanya di lokasi, tangan korban ditarik oleh seorang senior.
Keduanya lalu terlibat cekcok di dalam toilet, hingga terduga pelaku yang diduga tersulut emosi, memukul tubuh korban hingga membuatnya terjatuh.
Korban kemudian diminta berdiri kembali, tetapi kembali menjadi korban kekerasan oleh teman-teman terduga pelaku yang sudah berada di sekitar toilet.
Selain itu, sepatu dan telepon seluler (ponsel) juga diambil oleh para pelaku. Akibatnya, korban mengalami luka memar di beberapa bagian tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Pelaku yang dilaporkan adalah seorang kakak kelas korban berinisial F, yang saat ini duduk di kelas XII.