SMA Harapan 1 Medan Bangga Siswinya Jadi Pembawa Bendera Pusaka di Istana

17 Agustus 2021 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ardelia Muthia Zahwa, perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih. Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Ardelia Muthia Zahwa, perwakilan dari Provinsi Sumatera Utara terpilih sebagai pembawa bendera Merah Putih. Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
SMA Harapan 1 Medan bangga karena seorang siswinya yakni Ardhelia Muthia Zahwa, diberikan kepercayaan membawa bendera merah putih dalam upacara HUT ke-76 RI di Istana Negara, Selasa (17/8).
ADVERTISEMENT
Pihak sekolah kemudian menggelar nobar terbatas di SMA 1 Harapan untuk menyaksikan Ardhelia secara langsung.
Suasana nobar upacara bendera di Istana Negara, di Sekolah Harapan 1 Medan. Foto: Dok. Istimewa
Kegiatan itu menerapkan protokol kesehatan ketat dan hanya diikuti guru, orang tua siswa dan siswa yang menjadi juara kelas.
"Jadi kami punya tradisi setiap juara kelas akan diberikan hadiah pada peringatan 17 Agustus. Kegiatan kami mulai upacara pagi jam 08.00 WIB, kemudian pas detik detik upacara, kami lanjutkan nonton bareng di Yayasan pendidikan Harapan," kata Kepsek SMA 1 Harapan Medan, Anwar, kepada kumparan.
Suasana nobar upacara bendera di Istana Negara, di Sekolah Harapan 1 Medan. Foto: Dok. Istimewa
Anwar berharap Ardhelia bisa menginspirasi siswa lainnya agar berprestasi ke depanya.
"Mudah-mudahan dengan nonton bareng, bisa adek adeknya mengikuti jejak kakak kakaknya ini. Mudahan adek adeknya bisa termotivasi lagi menerusi kegiatan ini,” ucap Anwar.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Anwar mengaku tidak menyangka jika Ardhelia dipercaya membawa bendera pusaka.
"Saya sangat bersyukur lah tahun 2021 membawa hikmah bagi, kami Yayasan Pendidikan Harapan," kata Anwar.
"Atas prestasi Ardehlia, nanti kita akan beri perhatian khusus kepada Ardelia setelah pulang dari jakarta. Mungkin Yayasan akan memberikan sesuatu untuk Ardelia," tambah Anwar.
Sebelum menjadi pengibar bendera di Istana, perjuangan Ardhelia tidak mudah. Pandemi COVID-19 membuatnya latihan secara daring.
"Latihan mandirinya di rumah masing-masing, tapi dipandu dari pembina paskhas. Kita tak ketemu, tapi daring dan dipantau. Mereka (anak didik) kirimkan video latihannya, nanti ada pelatihnya yang mantau," ujar Anwar.
Ia menambahkan, seleksi Paskibraka Istana dimulai dari tingkat kabupaten/kota dan provinsi pada Juni 2021. Dari proses itu, Ardelia dinyatakan lulus mewakili Sumut.
Ardhelia saat berada di sekolah Harapan 1 Medan. Foto: Dok. Istimewa