news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

SMAK Dempo Malang Kenang Pendaki Lilie-Elsa Meninggal di Puncak Carstensz

4 Maret 2025 16:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMAK St Albertus atau Dempo Kota Malang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
SMAK St Albertus atau Dempo Kota Malang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Dua pendaki perempuan senior, Lilie Wijayati (59 tahun) dan Elsa Laksono, meninggal dunia saat menuruni puncak gunung tertinggi di Indonesia, Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) di Papua karena hipotermia. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/3) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
Keduanya merupakan satu sekolah semasa SMA yakni di SMAK St Albertus atau Dempo, Kota Malang.
Hal itu dibenarkan oleh SMAK Katolik Dempo Malang, Antonius Sumardi. Keduanya juga satu angkatan yaitu angkatan tahun 1981.
Pihak sekolah sendiri mendapat kabar duka tersebut dari para alumni angkatan 1984.
"Kami sudah cek data dan memang benar mereka masuk tahun 1981 dan lulus tahun 1984," ujar Sumardi, Selasa (4/3).
Catatan tentang Lilie Wijayati di SMAK St Albertus atau Dempo Kota Malang. Foto: Dok. Istimewa
Dari informasi yang diterima Sumardi, keduanya memang memiliki hobi mendaki gunung sejak masa sekolah. Meski, di SMAK Dempo Kota Malang tidak memiliki kegiatan tentang pendakian.
“Klub gunung kami tidak punya, tapi beberapa anak memang punya hobi itu. Kata alumni juga memang keduanya suka mendaki sejak sekolah dulu,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sumardi mengenang dua sosok pendaki itu membawa nilai persahabatan dan persaudaraan sejak kecil hingga akhir hayatnya.
“Nilai-nilai yang kami tanamkan ke siswa, mereka bawa sampai maut memisahkan mereka. Tentang persaudaraan dan pelayanan,” ucapnya.
“Saat dua pribadi ini meninggal di satu tempat, satu hobi, mereka tertanam sejak SMA,” lanjutnya.
Catatan tentang Elsa Laksono di SMAK St Albertus atau Dempo Kota Malang. Foto: Dok. Istimewa
Sumardi juga mengakui bahwa angkatan Lilie-Elsa ini cukup solid dan masih sering menyapa serta mengisi kegiatan di sekolah.
“Sekolah sering mengundang para alumni untuk beberapa acara. Ikatan mereka dalam satu angkatan memang solid,” ungkapnya.
Rencananya, para Alumni 84 meminta pihak sekolah untuk menyediakan tempat guna menggelar acara misa doa 7 hari kepergian dua pendaki itu.
“Para alumni menghubungi saya mau melakukan doa 7 harinya di sekolah nanti. Akan kita gelar di Aula sekolah hari Jumat (7/2/2025) malam,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, ada 250 lebih alumni SMAK Dempo Kota Malang yang bakal ikut doa misa 7 harinya Lilie-Elsa tersebut.
“Iya kita akan siapkan semua fasilitas, sekitar 250 lebih alumni nanti akan menggelar doa bersama,” ucapnya.