SMAN 58 Jakarta Hapus Jurusan IPA-IPS, Siswa Bebas Pilih Mapel Sesuai Minat

18 Juli 2024 13:12 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SMAN 58 Jakarta. Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
SMAN 58 Jakarta. Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi menerapkan Kurikulum Merdeka di tahun ajaran 2024/2025. Model pembelajaran tersebut sebetulnya sudah diberlakukan sejak tahun ajaran 2022/2023.
ADVERTISEMENT
SMA Negeri 58 Jakarta menjadi salah satu sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dari awal diberlakukan. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 58 Jakarta, Titi Sumiarti, menceritakan bagaimana proses penerapannya.
"Kurikulum merdeka ini baru berlaku 2022-2023. Kita [saat itu baru] kelas 10 tuh, kelas 11 dan 12 masih pakai kurtilas (Kurikulum 2013). Kemudian 2023-2024-nya kelas 10 dan 11 merdeka, kelas 12 masih kurtilas. Nah ini kan (sekarang) 2024-2045, jadi kita sudah menggunakan semuanya kurikulum merdeka," tutur Titi saat dijumpai di SMAN 58 Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (18/7).
Dengan diberlakukannya Kurikulum Merdeka, Titi menjelaskan penjurusan berdasarkan rumpun keilmuan IPA dan IPS bagi siswa sudah tidak ada lagi. Meski begitu, mata pelajaran dari kedua bidang itu tetaplah ada.
ADVERTISEMENT
"Jadi IPA dan IPS sudah tidak ada, tetapi mata pelajarannya masih ada semuanya: Biologi, Fisika, Kimia, Sejarah, Geografi, kemudian Ekonomi itu semuanya masih ada," ujarnya.
"Hanya istilah IPA dan IPS-nya saja yang tidak ada," imbuh dia.
Adapun soal jurusan Bahasa, Titi mengaku sejak semula di sekolahnya memang tidak ada. Dia menyebut bahasa yang dipelajari di SMAN 58 Jakarta hanya Indonesia dan Inggris, tak ada bahasa asing lain.
Wakil Bidang Kurikulum SMAN 58 Jakarta Titi Sumiarti, saat ditemui pada Kamis (18/7/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan

Kurikulum Merdeka Beri Keleluasaan ke Siswa

Titi berpandangan, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan bagi para siswa untuk memilih pelajaran berdasarkan minat mereka. Dia menilai hal ini penting, terutama apabila siswa berencana meneruskan studi ke tingkat Universitas.
"Kalau nanti kamu mau ke kedokteran maka yang kamu pilih itu Biologi, Kimia, lalu didukung apalagi misal gitu. Itu lebih memudahkan ke rumpun kesehatan. Kalau misal mau ke rumpun IPS, maka sosiologinya, sejarahnya, geografinya, nah seperti itu," papar dia.
ADVERTISEMENT
Dalam proses peminatan itu, Titi mengaku pihak sekolah turut mendampingi siswa untuk menentukan pilihan mereka. Menurutnya hal tersebut dilakukan sejak kelas 10, di mana Tim Kurikulum dan Bimbingan Kesiswaan di sekolah, membagikan angket siswa sebanyak tiga kali guna mematangkan pilihan mereka.
"Di kurikulum merdeka ini, anak kelas 11 itu sudah memilih mata pelajaran peminatannya. Itu sudah diproses sejak kelas 10. Jadi di kelas 10 kami (tim kurikulum) dan tim BK menyebar angket, kita ada 3 proses agar anak-anak lebih matang memilihnya," papar dia.
SMA Negeri 58, sendiri punya 9 mata pelajaran yang dapat dipilih siswa sesuai minat mereka. "Di bidang IPA-nya ada Fisika, Biologi, Kimia, dengan TIK. Di bidang IPS-nya ada E+Matematika Lanjutan, kemudian ada Sejarah Tingkat Lanjut, ada Ekonomi, Geografi, kemudian ada informatikanya tadi," kata Titi menjelaskan.
ADVERTISEMENT
SMAN 58 Jakarta. Foto: Robby Bouceu/kumparan

Mekanisme Kurikulum Merdeka di SMAN 58 Jakarta

Mengenai mekanismenya, Kurikulum Merdeka di SMAN 58 Jakarta diterapkan berdasarkan kesedian guru. Pihak sekolah menyanggupi 9 mata pelajaran, 4 di antaranya dapat dipilih siswa sesuai keinginan mereka.
Hal tersebut tak lepas dari sistem kegiatan belajar mengajar yang dianut sekolah, yakni 22 per pekan. 4 mata pelajaran yang diambil siswa seminggu, kata Titi akan memakan waktu 20 jam. 2 jam sisanya untuk PKWU alias mata pelajaran umum.
"Jadi mekanismenya para siswa ini, memilih 4 mata pelajaran sesuai dengan minat, bakat dia, kemampuan dia. Nanti dia mau ambil apa nih kuliahnya? Gitu. Itu sudah diinformasikan oleh BK," terang dia.