Smart Card: Kartu Sakti untuk Masuk ke Armuzna saat Puncak Haji, Jangan Hilang

21 Mei 2024 16:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Smart card haji. dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Smart card haji. dok Istimewa
ADVERTISEMENT
Setiap jemaah haji akan mendapatkan smart card atau kartu pintar. Kartu ini sangat penting dan harus selalu dibawa saat jemaah keluar dari pemondokan.
ADVERTISEMENT
Smart Card berbentuk kartu elektronik yang dikeluarkan secara resmi oleh Kerajaan Arab Saudi.
Kartu ini untuk memudahkan jemaah dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan haji, seperti lokasi-lokasi pelaksanaan haji di Tanah Suci. Kartu ini juga menjadi 'kunci' untuk masuk ke Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina) saat puncak haji yang diperkirakan jatuh pada medio Juni 2024.
"Smart card, kami informasikan bahwa itu adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jemaah haji ke Arafah, Muzdalifah dan Mina. Setiap jemaah ke Armuzna wajib memakainya," kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurrahman di Makkah, Senin (20/5) malam.
Kartu ini harus dijaga dengan baik dan jangan sampai hilang. Pembagian smart card awalnya akan didistribusikan ke Kasektor. Setelah itu akan diberikan kepada ketua kloter, lalu diberikan ke ketua rombongan dan ketua regu. Kartu ini akan diperiksa saat jemaah masuk ke Padang Arafah, pemeriksaan dilakukan secara random sampling. Meski begitu tetap harus dijaga jangan sampai hilang.
ADVERTISEMENT
"Kami memberikan imbauan ketua kloter ketua rombongan dan ketua regu dan jemaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin jangan sampai hilang," ucapnya.
Prinsipnya, kata Khalil, smart card itu hak jemaah. Akan diberikan secepat mungkin meski waktu wukuf di Arafah masih lama. Untuk keamanan dan mitigasi risiko hilang, ketua kloter, ketua rombongan dan ketua regu untuk benar-benar menjaga dengan sebaiknya.
Warna smart card didominasi cokelat dan putih dengan foto jemaah di bagian tengah. Di bawah foto ada barcode yang bisa di-scan berisi data-data jemaah.
"Smart card itu kan sama seperti kartu, ada foto dan barcode di sana akan kelihatan nama, nomor visa dan lain-lain," katanya.
Lalu bagaimana bila smart card hilang?
Khalil mengatakan, kartu tersebut bisa diganti bila hilang tetapi dengan catatan yakni pihak Kementerian Haji Saudi hanya bisa mengganti sebanyak 10 persen dari jumlah jemaah Indonesia. Jemaah haji Indonesia tahun ini mencapai 241.000 jemaah, sehingga 10 persennya itu adalah 24.100.
ADVERTISEMENT
"Kami mengimbau supaya hati-hati menyimpannya. Kalau hilang harus ke Kasektor, kami akan mengurusnya," ucapnya.