Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Smart Irrigation Karya Siswi Jakarta Intercultural School Suburkan Wonogiri
11 September 2023 12:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perjalanan melalui jalur darat dari Jakarta ke Surabaya menjadi pemandangan yang cukup mengherankan bagi Nadyne Apung. Pasalnya, di beberapa daerah terlihat kondisi tanah gersang, seperti di daerah Wonogiri , Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Siswi kelas 12 Jakarta Intercultural School (JIS) itu merasa miris. Cerita tentang Indonesia subur hijau makmur yang diajarkan sejak duduk di sekolah dasar sama sekali tidak tergambar sepanjang jalan yang dilaluinya.
Tanah tandus terbelah dan tanaman kering kerontang yang sangat jelas menggambarkan kekeringan panjang serta kesulitan petani kehilangan mata pencaharian keluarga akibat pandemi COVID-19 pada beberapa tahun lalu.
Hal ini membuat Nadyne Apung tergerak untuk mencari akar masalah dan menjadi bagian dari solusi keadaan yang terjadi. Ia mengumpulkan banyak data, berdiskusi dengan beberapa rekan dan melakukan riset online.
Bagi Nadyne, faktanya sungguh mengejutkan karena ternyata hal ini sudah umum terjadi saat kemarau, kondisi yang berulang tanpa solusi menekan kondisi perekonomian. Akibatnya makin banyak warga yang tadinya bergantung dari hasil tani menyerah dan pindah ke kota.
ADVERTISEMENT
Setelah Nadyne mengolah hasil riset, ditemukan akar masalah dari semua ini karena ketiadaan air yang menyebabkan tanah tidak bisa diolah akibat terlalu kering.
Melalui diskusi panjang dengan Kelompok Tani Barro Tani Manunggal di Wonogiri , Nadyne membuat perencanaan, pendanaan, serta kerangka kerja untuk mewujudkan mimpi Indonesia subur, hijau, dan makmur.
Berkolaborasi dengan Ketua Kelompok Tani Barro Tani Manggungal, Dwi Sartono, Nadyne memanfaatkan solar panel menjadi solusi irigasi. Upaya diharapkanan bisa menjadi percontohan yang bisa dimanfaatkan petani di sekitar Wonogiri.
Proyek ini bergerak sejak masa kemarau 2022, hingga akhirnya proyek diberi nama Smart Irrigation from Nature ini terwujud pada 10 Juli 2023. Saat ini proyek tersebut telah dimanfaatkan di atas lahan 2.000 meter persegi dan sudah membantu mewujudkan Wonogiri yang subur, hijau, dan makmur.
ADVERTISEMENT
"Proyek ini adalah langkah awal dari perubahan baik, bukan hanya bagi keluarga petani di desa akan tetapi menjadi contoh buat petani di sekitar untuk menjadi lebih baik lagi," ujar Nadyne dengan penuh percaya diri.
Ia berharap musim kemarau bukan lagi hambatan untuk para petani di Wonogiri. Ia yakin pertanian Wonogiri semakin maju.
"Bila nanti pertanian daerah bisa makin maju begitu pula perekonomian daerah akan ikut maju" pungkas Nadyne.
(LAN)