SMK NU Banat Kudus Tampilkan Karya Busana Bertema Padusan di MUFFEST+ 2023

12 Maret 2023 18:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengulik filosofi tradisi Padusan dari masyarakat Jawa, koleksi busana muslim yang ditampilkan disandingkan dengan karya-karya para desainer ternama dari Tanah Air maupun luar negeri. Foto: dok. SMK NU Banat
zoom-in-whitePerbesar
Mengulik filosofi tradisi Padusan dari masyarakat Jawa, koleksi busana muslim yang ditampilkan disandingkan dengan karya-karya para desainer ternama dari Tanah Air maupun luar negeri. Foto: dok. SMK NU Banat
Perwakilan siswa SMK NU Banat Kudus baru saja menampilkan ragam modest wear di Muslim Fashion Show (MUFFEST+) 2023. Panggung catwalk yang digelar di The Westin Jakarta pada 7-10 Maret 2023 itu menjadi saksi hasil desain kreativitas serta keringat siswa kelas XI.
Melalui brand Zelmira, deretan fashion muslim yang digagas oleh siswa jurusan Tata Busana tersebut mampu bersaing dengan karya-karya para desainer ternama dari Tanah Air maupun luar negeri. Mengulik filosofi tradisi Padusan sebagai kekayaan budaya lokal masyarakat Jawa, koleksi busana muslim yang ditampilkan sopan dan tertutup. Padahal, gaya Padusan identik dengan busana yang terbuka dan biasanya dikenakan saat mandi.
Koleksi Busana Padusan yang dipamerkan memiliki misi ingin menggambarkan rangkaian seremoni luhur masyarakat Jawa sebelum memasuki bulan Ramadhan. Masyarakat Jawa biasanya melakukan adus atau mandi (dengan maksud mensucikan) menggunakan air bersih.
Kebiasaan mandi suci ini dilakukan di pantai, air terjun, atau pun sungai. Karya desain Padusan didominasi dengan warna biru yang merepresentasikan air, serta warna putih yang tentunya berarti mewakili nilai kesucian.
Bersama 14 siswa lain, Fatimah Az Zahra dan Maura Mutiara Jingga berhasil melakukan proses produksi kurang dari 3 minggu. Dimulai dari pembuatan tema, desain, pola hingga jahit yang seluruhnya dikerjakan oleh siswa SMK.
Saat ditemui seusai perhelatan, kedua desainer muda itu mengungkapkan pengalaman mereka dengan mata berbinar-binar.
"Bangga sekali karena karya kami bisa diterima oleh pasar. Kami bisa menciptakan koleksi ini karena proses belajar di sekolah yang mirip dengan kebutuhan industri," kata Fatimah.
"Di sekolah kami dituntut untuk bisa kreatif dalam membuat desain, disiplin, dan kritis dalam menghadapi berbagai masalah saat proses produksi hingga selesai menjadi rangkaian karya," tambah Maura.
SMK NU Banat Kudus yang merupakan salah satu SMK binaan Djarum Foundation ini menerapkan Kurikulum Merdeka secara optimal dan menyenangkan. Sekolah tidak hanya mengajarkan siswanya untuk mengejar target akademik. Namun pembelajaran juga mengasah soft skills secara praktikal bagi para siswa yang telah memilih mengembangkan bakat dan minat juga diajarkan.
Selain fashion show, Zelmira juga berhasil menjual ratusan item pakaian dengan kisaran harga Rp 200-400 ribu melalui booth pameran selama 4 hari. Koleksi Zelmira juga dapat dibeli di instagram @officialzelmira.
Allysa Hawadi, Co-Founder Benang Jarum, pun memberikan apresiasi atas munculnya potensi keberanian besar yang telah digali dari siswa SMK NU Banat Kudus ini.
"Aku yakin pasti mereka akan bisa mampu bersaing ke depannya karena aku melihat bahwa di situ ada ambisi yang luar biasa dan mereka berani. Melihat karya style topi yang dihadirkan menggantikan hijab, di situ ada jiwa yang berani untuk menjadi diri mereka sendiri, cara sendiri untuk tetap terlihat santun dan fashionable in their own ways," paparnya. Allysha yakin semua siswa punya peluang yang besar untuk mengembangkan potensinya.
Selain berhasil memamerkan hasil karya Padusan di MUFFEST 2023+, Evi Afifa, siswa kelas XII SMK NU Banat Kudus yang lain juga berhasil meraih Juara II Modest Young Designer Competition (MYDC) 2023.
Evi berhasil mengalahkan ratusan peserta dari berbagai jenjang pendidikan. Kedua prestasi ini nampaknya menjadi pembuktian bahwa karya sekelas siswa yang masih mempelajari dunia fashion design di sekolah, jika diproses dan didampingi dengan kurikulum dan strategi yang tepat bisa melahirkan karya berkelas yang dapat bersaing dengan jajaran desainer profesional lainnya.