Snowden: Saudi Gunakan Software Israel untuk Lacak Khashoggi

8 November 2018 17:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Edward Snowden (Foto: REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of The Guardian/Handout via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Edward Snowden (Foto: REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of The Guardian/Handout via Reuters)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Edward Snowden mengatakan Arab Saudi menggunakan software buatan perusahaan Israel untuk melacak keberadaan Jamal Khashoggi, jurnalis yang terbunuh di Turki. Tidak hanya Saudi, beberapa negara juga menggunakannya untuk mendeteksi lokasi para jurnalis pengkritik pemerintah.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Jerusalem Post, pernyataan ini disampaikan Snowden melalui live streaming dalam sebuah konferensi di Israel pada Selasa lalu (6/11). Snowden adalah pembocor rahasia intelijen AS yang kini bersembunyi di Rusia.
Dalam konferensi yang diadakan perusahaan konsultan media OH! Orenstein Hoshen, di hadapan ratusan orang Snowden mengatakan perusahaan Israel, NSO, menjual software untuk memburu para buronan dan mencegah tindak terorisme.
"Software ini digunakan untuk menangkap kriminal dan menghentikan serangan teroris. Bukan hanya untuk menyelamatkan nyawa, tapi juga mencari uang, malah mengakibatkan orang kehilangan nyawa," kata Snowden.
Menurut Snowden, software NSO digunakan Saudi untuk mendeteksi keberadaan Khashoggi di Amerika Serikat. Jurnalis 59 tahun itu tewas dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki. Hingga kini jasadnya belum ditemukan.
Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS)
Selain Saudi, kata dia, piranti ini juga digunakan Meksiko untuk memburu jurnalis anti pemerintah.
ADVERTISEMENT
Piranti milik NSO yang bernama Pegasus adalah alat mata-mata yang bisa ditanam di sistem operasi ponsel dan komputer. Keberadaan piranti ini diketahui pada 2016 dan mampu membaca pesan teks, melacak telepon, melacak lokasi ponsel, hingga mengumpulkan password.
NSO membantah pernyataan Snowden soal Khashoggi dan mengatakan software mereka dibuat untuk melindungi masyarakat. Piranti mereka dijual ke lembaga pemerintah di berbagai negara untuk tujuan penyelidikan dan pencegahan kejahatan serta teror.
NSO mengatakan, Snowden bertujuan untuk "merusak citra perusahaan teknologi Israel tanpa punya pengetahuan atas operasionalnya".
Snowden tengah diburu oleh AS atas pembocoran data-data NSA soal penyadapan di seluruh dunia pada 2015, yang terbesar dalam sejarah intelijen. Dia terancam hukuman seumur hidup hingga mati karena tindakannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Bocoran Snowden mengungkapkan penyadapan AS dan para sekutunya terhadap para petinggi negara-negara dunia, termasuk Indonesia. Akibat bocoran ini, hubungan Indonesia dan Australia sempat tegang.