Soal Alpalhankam Rp 1.769 T, Prabowo Ungkap Mandat Jokowi di Bidang Pertahanan

13 Juni 2021 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meresmikan patung Soekarno di Kantor Kementerian Pertahanan. Foto: Kemhan RI
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto meresmikan patung Soekarno di Kantor Kementerian Pertahanan. Foto: Kemhan RI
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto belakangan menyedot perhatian publik. Musababnya, rancangan Perpres Alpalhankam telanjur bocor ke publik dengan anggaran fantastis Rp 1.769 triliun.
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto menjelaskan, Presiden Jokowi sejak melantiknya menjadi Menhan, memberikan mandat di bidang pertahanan.
"Kurang lebih ya 10 hari sesudah dilantik saya kebetulan di Istana, beliau (Jokowi) panggil saya. Beliau bilang: Menhan, saya ingin suatu master plan, saya ingin suatu grand design saya minta 15-25 tahun. Jangan dicicil, saya minta utuh, apa yang kita butuh, rencanakan," ujar Prabowo menirukan permintaan Jokowi sebagaimana dilihat dalam Podcast Deddy Corbuzier, Minggu (13/6).
Mandat itu kemudian dituangkan dalam draf Perpres Alpalhankam tentang pengadaan alutsista senilai Rp 1.769 triliun, dengan skema pembiayaan dari utang luar negeri hingga 2024.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menhan Prabowo Subianto usai meninjau kapal selam di hanggar PT PAL Indonesia di Surabaya, Rabu (2/6/2021). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Itu kan petunjuk beliau, saya jalankan. Saya pelajari keadaan situasi kondisi dan sebagainya. Kemudian saya merancang dan butuh waktu, terutama terjadi pandemi. Ya kita konsentrasinya ke situ, mengatasi dulu, jadi alhamdulillah cukup lama loh sebetulnya beliau menunggu-nunggu," sambung Prabowo lagi.
ADVERTISEMENT
Ditegaskan Prabowo, saat ini Kemhan menata dan membuat rencana sesuai petunjuk Jokowi, yaitu sebuah master plan atau rencana induk.
"Muncullah ini (Perpres Alpalhankam 1760 T). Ini kan baru kita exercise, kita hitung-hitung ya itulah Indonesia," urai Ketum Partai Gerindra ini.
Kendati demikian, Prabowo mengaku prihatin, ada pribadi-pribadi yang mengutamakan kepentingan pribadi kemudian yang mestinya rahasia kemudian dikeluarkan.
Padahal, belum ada keputusan, Prabowo mengingatkan, jangan sampai situasi polemik Alpalhankam tersebut justru dimanfaatkan pihak asing.
"Banyak negara yang selalu tidak suka Indonesia ini aman, Indonesia ini kuat, ini yang kita tidak sadar. Sejarah kita dulu kan, kita yang diinvasi, kita yang diganggu. Dari sejak sebelum merdeka sampai kita merdeka. Terus diganggu. Semua gerakan separatis semua pemberontakan itu di ujungnya atau di awalnya pasti ada infiltrasi asing," tandas Prabowo.
ADVERTISEMENT