news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Soal Banjir Kiriman dari Hulu, Bima Arya Ajak Anies Baswedan Ekspedisi Ciliwung

27 Februari 2021 18:06 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya saat ekspedisi Sungai Ciliwung. Foto: Pemkot Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bogor Bima Arya saat ekspedisi Sungai Ciliwung. Foto: Pemkot Bogor
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bogor Bima Arya menegaskan banjir adalah urusan bersama dan jangan saling menyalahkan. Karena, menurut dia, banjir harus dilihat dari berbagai aspek di hulu, tengah, hingga hilir dan perlu melibatkan sektor-sektor yang lebih terpadu.
ADVERTISEMENT
“Setiap ada banjir besar pasti selalu ada isu kiriman. Ini harus diluruskan. Ini bukan soal saling menyalahkan tapi agar semua paham secara proporsional. Hulu ke hilir ini panjang, mulai dari Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok dan DKI Jakarta,” ungkap Bima.
Menurut Bima, permasalahan banjir di Jakarta belum tentu kiriman dari hulu. Permasalah ini, kata Bima, perlu dibahas bersama.
“Perlu diingat bahwa Jakarta itu dialiri oleh 13 sungai, Ciliwung salah satunya. Ketika Jakarta kemarin banjirnya cukup besar, di Bendung Katulampa sebagai penunjuk ketinggian air itu baru siaga 4 hingga siaga 3. Artinya volume dari hulunya tidak besar. Jadi, menurut saya ada dua kemungkinan, curah hujannya lebih tinggi di Jakarta atau pengelolanya di Jakarta yang belum maksimal,” tambahnya.
Wali Kota Bogor Bima Arya saat ekspedisi Sungai Ciliwung. Foto: Pemkot Bogor
Bima pun memaparkan hasil Ekspedisi Ciliwung pada 10-11 November 2020 lalu. Ia dan Komunitas Peduli CIliwung mendapati temuan-temuan yang bisa jadi penyebab banjir di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Temuan yang didapat adalah titik timbulan sampah, pembuangan limbah, bangunan liar, dan lain sebagainya. Bahkan, saat pengarungan sejauh 70 kilometer menggunakan perahu karet tersebut, terlihat adanya penyempitan sungai saat memasuki wilayah Jakarta. Warna air pun tampak lebih keruh dan berbau.
“Kami mengarungi Ciliwung dari Bogor, transit di Depok kemudian lanjut hingga Pintu Air Manggarai, Jakarta. Kita menemukan 184 titik timbulan sampah. Yang dari Bogor sampai Depok hanya 34 titik. Sisanya yang 150 itu dari Depok sampai Jakarta. Selain timbulan sampah, juga ada bangunan liar, limbah dan lain sebagainya,” jelas Bima.
Anies dan Bima Arya tinjau kolam retensi Foto: Moh Fajri/kumparan
Hasil temuan tim Ekspedisi Ciliwung ini juga sudah disampaikan kepada masing-masing pemda yang dilintasi Sungai Ciliwung, Pemprov DKI Jakarta, KLHK, Kementerian PUPR, hingga Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Untuk meluruskan persepsi banjir di Jakarta selalu kiriman dari hulu, Bima Arya pun mengajak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria, beserta kementerian terkait untuk bersama-sama kembali melakukan Ekspedisi Ciliwung.
“Persepsi banjir kiriman harus diluruskan, apa betul kiriman masih terjadi dan seberapa menyumbang (atas banjir yang terjadi di Jakarta). Makanya kemarin kita menyusuri Ciliwung dari Bogor, Depok sampai Jakarta. Menurut saya bagus ya, sesekali Pak Gubernur, Pak Wagub dan kementerian terkait lainnya ikut bersama-sama kembali mengarungi Ciliwung,” ujarnya.
“Saya ingin mengulangi lagi kalau mereka siap ya, kita menyusuri sungai Ciliwung lagi. Tidak usah dari Bogor lah tidak apa-apa. Dari Depok saja sampai Pintu Air Manggarai. Kita sama-sama menyusuri sehingga bisa terbayanglah kondisinya seperti apa di lapangan,” lanjut Bima.
ADVERTISEMENT

Yang Sudah Dilakukan Kota Bogor soal Antisipasi Banjir

Wali Kota Bogor Bima Arya saat ekspedisi Sungai Ciliwung. Foto: Pemkot Bogor
Bima Arya menjelaskan, sejumlah langkah sudah dilakukan jajarannya terkait Sungai Ciliwung. Mulai dari pembentukan Satgas Ciliwung dengan melibatkan komunitas dan warga di 13 kelurahan yang dilintasi Ciliwung hingga pembuatan sumur resapan.
“Hingga 2020 lalu, tidak ditemukan lagi titik timbulan sampah di 13 kelurahan yang dilalui Sungai Ciliwung. Perlu diketahui juga, kami sudah membuat 314 titik sumur resapan untuk mengurangi debit air yang mengalir melalui Sungai Ciliwung dan Cisadane," terangnya.
"Pemkot Bogor belum lama ini juga menerima penghargaan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai salah satu kota yang berhasil mengurangi sampah sebanyak 16 persen dari 650 ton sampah per hari,” ujar Bima Arya.
Suasana kali Ciliwung di kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Sabtu (4/3). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bima Arya menegaskan harus ada kerja sama lintas sektor dalam penanganan banjir.
ADVERTISEMENT
“Dari Kementerian LHK harus fokus pada pengelolaan limbahnya. Dari BBWS Ciliwung-Cisadane dan PUPR fokus mengatur di sempadan sungainya karena pemerintah daerah kadang-kadang sulit sekali untuk menanggulangi jika terjadi bencana longsor dan lain-lain karena harus mendapatkan rekomendasi teknis dari kementerian. Ini kan prosesnya lama. Dalam konteks kebencanaan BNPB harus masuk di situ juga,” pungkasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.